LEWOLEBA, KOMPAS.com - Pelaksana harian Bupati Lembata Thomas Ola Langoday memilih tidak menerima honor sebesar Rp 408.010.294 per bulan saat nanti dilantik sebagai bupati definitif.
Menurutnya, honor bupati tersebut sangat tidak wajar dan terkesan memboroskan anggaran daerah.
Ia pun telah meminta Sekretaris Daerah Paskalis Ola Tapobali untuk mengatur hal itu sesuai aturan dan regulasi.
"Saya sudah beritahu Pak Sekda, dudukkan semuanya itu sesuai regulasi," katanya kepada awak media, Kamis (5/8/2021) siang.
Ia menegaskan, honor yang diterima bupati dan wakil bupati harus mempertimbangkan kondisi keuangan daerah dan pandemi Covid-19.
Baca juga: Warga Kembali Ambil Paksa Jenazah Covid-19 di RSUD Masohi, Bupati: Mereka Banyak Sekali...
Apalagi, bagi Thomas, tujuan menjadi pejabat daerah bukan mencari uang, tetapi pengabdian.
"Setelah saya masuk baru tahu honor Bupati Rp 6 juta, gaji dan tunjangannya Rp 6 juta. Honor Wakil Bupati, gaji pokok dan tunjangan Rp 5 juta, potong pajak jadi Rp 4,9 juta, itu yang kita terima. Intinya pengabdian kita kepada masyarakat bukan uangnya," ujar Thomas.
Ia mengaku sangat bersyukur berapa pun honor yang akan diterima setelah dilantik sebagai Bupati Lembata definitif.
Ia memberikan kewenangan penuh kepada para pejabat terkait untuk kembali mengatur honor bupati sesuai aturan yang berlaku.
"Semisalnya, regulasi mengamanatkan bahwa Bupati terima honor Rp 20 juta seperti Wakil Bupati terima dulu syukur alhamdulilah, tetapi kalau dia lebih tinggi dari itu syukur Alhamdulilah, itu karena regulasi yang memerintahkan, bukan saya yang minta," ungkapnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.