LEWOLEBA, KOMPAS.com - RSUD Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kekurangan tenaga kesehatan untuk menangani pasien Covid-19.
Pelaksana Harian (Plh) Direktur RSUD Lewoleba, Yusuf Lamabelawa mengeluhkan terbatasnya tenaga kesehatan di ruangan isolasi Covid-19.
Keluhan itu disampaikan Yusuf kepada Plh Bupati Lembata Thomas Ola Langoday.
"Kita kurang tenaga kesehatan di ruang isolasi pasien Covid-19. Yang dibutuhkan bidan 20 orang dan perawat 10. Baru ada 18 orang, itu pun sudah ada beberapa yang sudah undur diri," ungkap Yusuf di Lembata, Kamis (22/7/2021).
Menanggapi keluhan itu, Thomas meminta rumah sakit segera menanggapi persoalan itu secara serius.
Baca juga: Eliaser Yentji Sunur Meninggal, Wabup Lembata Ambil Alih Tugas Bupati
"Segara disampaikan apa-apa saja yang menjadi kekurangan, karena ini emergency sekali. Nakes yang sudah undurkan diri itu segera cari baru. Harus secepatnya," jelas Thomas.
Ia menegaskan, pasokan oksigen dan obat-obatan untuk pasien COVID-19 tidak boleh berkurang.
Dalam keadaan emergency seperti sekarang, kata Thomas, rumah sakit harus cepat berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten jika menemukan kendala di lapangan.
"Oksigen untuk saat ini cukup. Saya tidak boleh dengar ada keluhan dari keluarga pasien soal oksigen kurang, vitamin kurang dan lain-lain," kata Thomas.