Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Level 4 Diperpanjang, PKL di Kota Magelang Sudah Boleh Sediakan Meja dan Kursi

Kompas.com - 27/07/2021, 13:41 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Para pedagang kaki lima (PKL) di Kota Magelang, Jawa Tengah, diperbolehkan menyediakan fasilitas makan di tempat (dine in) bagi pengunjung di masa perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 pada 26 Juli 2021 -2 Agustus 2021.

Penyediaan fasilitas ini sudah dimulai Senin (26/7/2021) dengan ketentuan dan pembatasan, yakni setiap dua gerobak atau dua PKL di shelter maksimal hanya boleh menyediakan 1 set meja dan kursi.

“Meskipun boleh makan di tempat tapi tidak boleh banyak-banyak. Diutamakan tetap take away (dibungkus),” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang Catur Budi Fajar Soemarmo saat dihubungi wartawan, Selasa (27/7/2021).

Baca juga: Corona, PKL di Kota Magelang Boleh Buka, tetapi Tak Pakai Meja Kursi

Dia menjelaskan, selama PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021 yang kemudian dilanjutkan dengan PPKM Level 4 periode pertama 21-25 Juli 2021, shelter PKL Se-Kota Magelang dilarang menyediakan meja dan kursi.

Selama tiga pekan itu pula, PKL hanya boleh memfasilitasi take away kepada pengunjung.

“Tapi aturan baru PPKM Level 4 periode kedua ini, ada perubahan. Shelter PKL boleh dine in, asalkan dibatasi 50 persen dan maksimal makan 20 menit,” ujar Catur.

Disperindag, kata Catur, langsung menyosialisasikan kebijakan baru ini kepada seluruh PKL, warung kelontong, warung makan, dan tempat lainnya yang berada di bawah naungan Disperindag Kota Magelang.

“Terkait teknisnya kami sampaikan bahwa maksimal jam kunjungan 20 menit. Kemudian batas operasional waktu sampai pukul 21.00 WIB,” paparnya.

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, PKL di Malioboro Boleh Kembali Berjualan tapi...

Selama PPKM darurat dan PPKM level 4, Disperindag gencar memberikan bantuan kepada PKL dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak.

Bantuan pangan itu didapat dari APBD Kota Magelang dan CSR.

“Untuk PKL sudah kami salurkan ada 400 paket sembako, terdiri dari beras, minyak, kecap, mi instan, dan lain sebagainya. Bantuan ini terselenggara berkat kerja sama dengan Indomarco dan HK,” imbuhnya.

Disperindag juga telah mengusulkan ke Pemprov Jawa Tengah agar para PKL dan pelaku UMKM di Kota Magelang diberikan bantuan.

Sebab, kata Catur, alokasi penanganan Covid-19 yang berasal dari bantuan tak terduga (BTT) APBD Kota Magelang sudah mulai menipis.

“BTT sekarang difokuskan untuk penanganan kesehatan dan sosial dulu sehingga kami memilih alternatif untuk menggandeng CSR. Termasuk mengusulkan kepada Pemprov Jawa Tengah supaya ada perhatian bagi pelaku UMKM maupun PKL karena mereka sangat terdampak adanya PPKM ini,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL Tuin Van Java, Sugiarto mengaku akan mematuhi ketentuan Pemkot Magelang.

Sugiatro mengaku, selama PPKM darurat banyak dari PKL yang memilih libur.

“Karena terus terang untuk mengarah ke sistem digital kami belum mampu. Supaya terhindar dari kerugian, sebagian pedagang memilih tutup sementara waktu,” ucapnya.

Dia pun bersyukur pemerintah kini memberikan beberapa penyesuaian aturan.

Para PKL sudah diperbolehkan menyediakan meja dan kursi untuk fasilitas makan di tempat.

“Walau dibatasi hanya 20 menit dan 50 persen, tapi ini sudah lebih baik ketimbang harus take away semuanya,” tandasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com