JEMBER, KOMPAS.com - Warga Desa Jatisari Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, nekat mengadang dan menganiaya tim pemakaman jenazah Covid-19.
Mereka melempari batu, memukul hingga membanting relawan pemakaman jenazah hingga terjatuh.
Ironisnya, warga nekat melakukan penganiayaan di depan polisi dan TNI serta anggota DPRD Jember.
Plt Kepala BPBD Jember M Djamil meminta kejadian tersebut diproses secara hukum.
Apalagi kejadian tersebut juga disaksikan aparat penegak hukum, sehingga pihaknya merasa tidak perlu melapor ke polisi.
"Ini bukan delik aduan, tidak perlu kami laporkan, ini penganiayaan," tegas Djamil pada Kompas.com, Jumat (23/7/2021).
Minta jaminan keamanan
Djamil pun meminta agar kepolisian memberi jaminan keamanan karena kejadian serupa sudah terjadi berulang kali.
"Namun kali ini terlalu parah," terang dia.
Djamil menegaskan petugas pemulasaraan jenazah Covid-19 hanya melaksanakan tugas agar tidak terjadi penyebaran COVID-19.
Selain itu, dia meminta warga untuk memahami tugas tim pemakaman.
"Karena petugas tugas ini tidak ada maksud jelek," ucap dia.
Baca juga: Usai Ambil Paksa Jenazah Covid-19 dari RS, 2 Orang Positif Corona
Jenazah diambil paksa
Adapun pengancaman dan penganiayaan itu terjadi saat tim pemakaman mendapat permintaan dari camat dan warga untuk mengantar jenazah dari RSD dr Soebandi ke rumah duka, Sabtu (17/7/2021).
"Jam 16.00 WIB dikontak, lalu tokoh masyarakat setempat minta dipercepat," Kata Djamil.
Saat tiba di lokasi rumah pasien sekitar Magrib, sudah ada banyak warga yang menunggu jenazah.
Ternyata petugas mendapatkan sambutan tidak mengenakkan.
"Ada upaya warga untuk mengambil paksa jenazah," tutur Djamil.
Menurutnya, tim sudah berusaha memberi pemahaman bahwa jenazah sudah menjalani tes dan hasilnya positif Covid-19 sehingga harus dimakamkan sesuai protokol kesehatan.
Warga lalu merampas peti dan membukanya untuk dimandikan lagi.
"Padahal tinggal menshalatkan dan memakamkan saja," tambah dia.
Melihat kondisi yang tidak kondusif, tim memutuskan untuk meninggalkan lokasi.
Baca juga: 91 Warga Satu Kelurahan Isoman, Masyarakat di Kota Malang Gotong Royong Memasak
Relawan diadang hingga dibanting
Saat meninggalkan lokasi, mobil petugas itu ternyata kembali diadang warga.
"Ketika mereka hendak kembali ke Mako, ada warga yang mengadang pakai motor dan jalan kaki," ungkap dia.
Mereka masih tidak terima dan melakukan provokasi hingga nekat melempari petugas dengan batu.
Penjelasan tim bahwa mereka hanya menjalankan tugas pun tidak digubris dan justru melakukan penganiayaan.
"Ada yang memelintir tangannya hingga terjatuh, lalu ada relawan yang kepalanya dilempar batu," jelas Djamil.
Jumlah relawan terkena lemparan batu ada satu orang, kemudian dua orang terkena pukulan dan lima orang lainnya bisa menghindar.
(KOMPAS.COM/ Bagus Supriadi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.