Sejumlah mahasiswa dari Universitas Pattimura Ambon mendesak Presiden Joko Widodo mundur dari jabatannya.
Pasalnya, kebijakan PPKM Darurat yang dijalankan saat ini gagal mengendalikan pandemi Covid-19 dan hanya menyengsarakan rakyat.
Ironisnya, di tengah pengetatan aktivitas masyarakat itu, justru WNA dibiarkan secara mudah masuk ke Indonesia.
“Yang paling ironis disaat masyarakat Indonesia dibatasi secara ketat, pemerintah malah mengizinkan tenaga kerja asing dari China terus bebas masuk ke wilayah Indonesia termasuk ke Maluku,” kata dia.
“Karena itu kami menuntut Presiden Jokowi segera mundur dari jabatannya sekarang juga,” teriaknya.
Baca juga: Demo Tolak PPKM Darurat, Mahasiswa: Kami Menuntut Presiden Jokowi Mundur dari Jabatan
Sebanyak 28 anggota Satpol PP di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, diberikan sanksi tegas.
Pasalnya, di tengah kondisi pandemi justru terekam sedang melakukan pesta minuman keras dan berjoget tanpa memperhatikan protokol kesehatan.
"Terhadap mereka yang ikut dalam acara, saya sudah memberikan pembinaan disiplin dengan sanksi," kata Plt Kepala Satpol PP Ende Eman Taji saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (18/7/2021) malam.
Dengan sanksi yang diberikan itu diharapkan dapat memberikan efek jera kepada yang bersangkutan.
Baca juga: Video Viral 28 Anggota Satpol PP Pesta Minuman Beralkohol, Kasatpol PP Ende: Sudah Disanksi
Sapi kurban milik Presiden Joko Widodo di Surabaya dijaga 6 petugas.
Hal itu dilakukan agar merasa nyaman sebelum disembelih saat perayaan Idul Adha.
"Secara bergantian, mereka akan menjaga sapi selama 24 jam. Tugasnya bagaimana sapi merasa nyaman dan bahagia sebelum disembelih," kata Humas Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya Helmy Muhammad Noor saat dikonfirmasi, Minggu (18/7/2021) malam.
Seperti diketahui sapi kurban milik Jokowi itu berjenis Limousin dengan berat 1,2 ton. Sapi itu dibeli dari peternak di Probolinggo.
Baca juga: Begini Tugas 6 Penjaga Sapi Kurban 1,2 Ton Milik Jokowi di Surabaya