Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapkan PPKM Darurat, Wali Kota Semarang Masih Rumuskan Detail Pelaksanaan

Kompas.com - 01/07/2021, 18:10 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mendukung penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat pada 3-20 Juli mendatang.

Namun, pihaknya masih akan merumuskan secara detail terkait teknis pelaksanaan PPKM darurat di ibu kota Jawa Tengah ini.

"Kalau sudah perintah pusat karena kita hirearki ya amankan. Cuma nanti teknis seperti apa belum kita rumuskan detail," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi kepada wartawan, Kamis(1/7/2021).

Baca juga: PPKM Darurat di Bali, WNA Pelanggar Prokes Langsung Dideportasi

Hendi menyebutkan, ada beberapa hal yang perlu dibahas lebih detail dalam penerapan PPKM darurat, di antaranya perkantoran yang bergerak di sektor non-esensial wajib 100 persen menerapkan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.

"Banyak hal yang terjadi di Semarang seperti pembatasan pertemuan, pembatasan jam dan lain-lain. Tapi ada dua hal mendasar yang masih didiskusikan terkait PPKM darurat misalnya yang non-esensial harus tutup, artinya kantor-kantor di luar pemkot diharapkan WFH semuanya. Ini lagi bicara teknisnya. Gimana caranya terutama pengawasannya," jelasnya.

Selain itu, kata dia, juga terkait kegiatan di pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan yang diharuskan ditutup sementara.

"Misal mal, perdagangan harus tutup nah ini kita juga diskusi bersama kawan-kawan di situ," ungkapnya.

Hendi belum memutuskan rumusan yang paling tepat terkait dua poin dalam aturan PPKM darurat tersebut.

Namun, pihaknya siap mengikuti perintah pusat untuk mengimplementasikan PPKM darurat di Kota Semarang.

"Pasti tanggal 3 Juli kita akan mengimplementasikan PPKM darurat tapi belum memutuskan rumusan yang paling tepat seperti apa. Tapi InsyaAllah kita mengikuti perintah pemerintah pusat," pungkasnya.

Baca juga: Jateng Siap Lakukan PPKM Darurat pada 3 Juli, Ganjar: Kami Mohon Dukungan Masyarakat

Di sisi lain, Hendi menegaskan, evaluasi pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) sejauh ini belum efektif menurunkan angka kasus Covid-19 di Kota Semarang.

Sebab, jumlah penderita Covid-19 di Kota Semarang terus meningkat meskipun telah diberlakukan berbagai upaya penanganan seperti pengetatan, memperbanyak vaksinasi dan operasi penegakan protokol kesehatan di wilayahnya.

Data dari siagacorona.semarangkota.go.id pada Kamis (1/7/2021) tercatat 2.302 pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat.

Rinciannya, 1.712 pasien dari Semarang dan 590 pasien dari luar Semarang.

"Belum terlalu kelihatan ya (hasil PKM). Saya sama teman-teman muter sana sini, sekat sana sini vaksin banyakin, protokol kesehatan diingatkan terus tapi angka masih naik terus. Sekarang sampai 2.300," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com