Samaila mengaku bersyuur selama terombang-ambing di laut lepas hujan beberapa kali turun. Berkat hujan, ia punya stok air minum.
"Hujan tiga kali, saya ambil terpal, saya taruh di atas sampan, baru saya ambil airnya," kata Samaila.
Selama bertahan di laut, Samaila hanya memakan beras mentah.
"Kalau lapar, saya makan beras dicampur air hujan agar hancur berasnya," kata Samaila.
Samaila berterima kasih kepada nelayan Karangasem yang telah menyelamatkannya saat berada di perairan Bali.
Baca juga: Cerita Relawan Pemakaman Covid-19 Berusia 18 Tahun, Tergerak karena Banyak Warga Terinfeksi
Ia berharap dijemput keluarga atau perwakilan desa.
"Kalau tidak ada yang jemput nanti saya minta tolong orang Karangasem untuk antar saya ke Sumbawa, baru dari sana banyak transportasi menuju Pulau Santange," kata dia.
Sementara itu, Kepala Satpol Air Polres Karangasem, AKP I Gusti Bagus Suteja mengatakan, Samaila berada di rumah Bendesa Adat Desa Banjar Tukad Abu, Desa Batu Dawa, Karangasem.
Suteja manambahkan, polisi sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk membantu proses pemulangan itu.
"Kami masih menunggu, kemarin Kapolsek sudah dihubungi, kades Pulau (Satange) itu sudah dihubungi. Nanti apakah dijemput atau bagaimana, kita koordinasi dulu," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.