Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Hari Terombang-ambing di Laut, Nelayan Ini Makan Beras dan Minum Air Hujan untuk Bertahan Hidup

Kompas.com - 29/06/2021, 13:22 WIB
Ach Fawaidi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KARANGASEM, KOMPAS.com - Seorang nelayan bernama Samaila Sikki (58) harus terombang-ambing di laut selama belasan hari setelah mesin kapalnya mati saat melaut.

Pria asal Pulau Satanger, Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, ditemukan sejumlah nelayan di Perairan Tulamben, Banjar Batu Dawa Kelod, Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, Senin (28/6/2021).

Samaila tak ingat tanggal berapa berangkat melaut. Seingatnya, ia berangkat bersama sejumlah rekan untuk memancing ikan.

Mereka berangkat dengan sampan masing-masing pada Rabu malam sekitar pertengahan Juni 2021.

Saat itu, Samaila dan rekannya melempar kail di Perairan Pulau Satanger. Setelah mendapat ikan, sejumlah rekannya memilih kembali ke darat.

Baca juga: Bupati Mamberamo Raya Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Dana Covid-19

Samaila justru memilih lanjut melempar kail. Ia berharap bisa mendapat ikan lebih banyak. Namun, rencananya buyar saat angin kencang tiba-tiba datang.

Ia pun memilih pulang. Nahas, mesin sampannya mati.

"Ketika saya mau pulang, mesin (sampan) sudah mati. Jadi ketika mati itu saya sudah tidak bisa ke mana-mana, mau dayung tidak bisa karena juga ombak kencang, angin kencang," kata Samaila saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/6/2021).

Samaila tak kehabisan akal. Agar tak terjebak di tengah laut, ia membuat layar kecil dari sarung.

Harapannya, angin bisa membawa sampan yang ditumpanginya ke darat.

 

Samaila mengaku bersyuur selama terombang-ambing di laut lepas hujan beberapa kali turun. Berkat hujan, ia punya stok air minum.

"Hujan tiga kali, saya ambil terpal, saya taruh di atas sampan, baru saya ambil airnya," kata Samaila.

 

Selama bertahan di laut, Samaila hanya memakan beras mentah.

"Kalau lapar, saya makan beras dicampur air hujan agar hancur berasnya," kata Samaila.

Samaila berterima kasih kepada nelayan Karangasem yang telah menyelamatkannya saat berada di perairan Bali.

Baca juga: Cerita Relawan Pemakaman Covid-19 Berusia 18 Tahun, Tergerak karena Banyak Warga Terinfeksi

Ia berharap dijemput keluarga atau perwakilan desa.

"Kalau tidak ada yang jemput nanti saya minta tolong orang Karangasem untuk antar saya ke Sumbawa, baru dari sana banyak transportasi menuju Pulau Santange," kata dia.

Sementara itu, Kepala Satpol Air Polres Karangasem, AKP I Gusti Bagus Suteja mengatakan, Samaila berada di rumah Bendesa Adat Desa Banjar Tukad Abu, Desa Batu Dawa, Karangasem.

Suteja manambahkan, polisi sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk membantu proses pemulangan itu.

"Kami masih menunggu, kemarin Kapolsek sudah dihubungi, kades Pulau (Satange) itu sudah dihubungi. Nanti apakah dijemput atau bagaimana, kita koordinasi dulu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com