Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Grobogan Kembali Terapkan Gerakan Satu Hari di Rumah Saja

Kompas.com - 19/06/2021, 22:01 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Dony Aprian

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan, Jawa Tengah, kembali menerapkan "Gerakan Satu Hari di Rumah Saja" menyusul kasus Covid-19 masih tinggi.

Sekretaris Daerah Kabupaten Grobogan Moh Sumarsono mengatakan, kebijakan 24 jam di rumah saja pada akhir pekan lalu dinilai masih kurang efektif menekan laju penyebaran virus corona.

Karenanya, pelaksanaan gerakan satu hari di rumah jilid 2 akan kembali diberlakukan pada Minggu (20/6/2021), sesuai Surat Edaran (SE) Bupati Grobogan nomor 005/1385/2021.

"Edaran sudah kami sebar ke setiap desa. Ini wujud ikhtiar kami untuk penanganan penyebaran virus corona. Saat ini kasus Covid-19 di Grobogan masih naik dan status zona merah," kata Sumarsono selaku Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Grobogan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/6/2021).

Baca juga: Penjelasan Pemkab Grobogan soal Kabar Adanya Lonjakan Kasus Covid-19 2.803 Persen

Dijelaskan Sumarsono, untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, Pemkab Grobogan juga masih mengeluarkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro.

Selain itu, swab massal secara bertahap telah digencarkan menyasar ke setiap desa.

Tak hanya itu, Pemkab Grobogan saat ini sudah menginstruksikan masing-masing desa untuk menyediakan tempat isolasi mandiri terpusat untuk menampung warga positif Covid-19 berstatus tanpa gejala (OTG).

Adapun untuk warga terpapar virus corona bergejala ringan disediakan tempat isolasi di salah satu hotel di Grobogan.

Sementara untuk pasien positif Covid-19 bergejala sedang diisolasi di setiap puskesmas.

"Untuk pasien positif Covid-19 bergejala berat dirawat di rumah sakit dan saat ini keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di RS rujukan corona Grobogan sudah 98 persen," ungkap Sumarsono.

Baca juga: Kabar Lonjakan Kasus Covid-19 di Grobogan hingga 2.000 Persen Dibantah

Sumarsono menjelaskan, peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Grobogan selama ini dipicu kurangnya kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

Selain tradisi sungkeman serta hajatan, salah satu faktor yang memicu melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Grobogan pasca-lebaran adalah efek jumlah pemudik yang mencapai sekitar 12.000 orang.

"Klaster keluarga paling banyak ditemukan di Kabupaten Grobogan. Kami tekankan sekali lagi tolong patuhi prokes," pungkas Sumarsono.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan hingga Jumat (18/6/2021), total ada 4.461 kasus positif Covid-19. Rinciannya, 373 orang meninggal dunia, 3.6437 orang sembuh.

Sementara itu, untuk kasus positif Covid-19 aktif yaitu 246 orang positif Covid-19 dirawat di rumah sakit serta 195 orang positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com