Salin Artikel

Besok, Grobogan Kembali Terapkan Gerakan Satu Hari di Rumah Saja

GROBOGAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan, Jawa Tengah, kembali menerapkan "Gerakan Satu Hari di Rumah Saja" menyusul kasus Covid-19 masih tinggi.

Sekretaris Daerah Kabupaten Grobogan Moh Sumarsono mengatakan, kebijakan 24 jam di rumah saja pada akhir pekan lalu dinilai masih kurang efektif menekan laju penyebaran virus corona.

Karenanya, pelaksanaan gerakan satu hari di rumah jilid 2 akan kembali diberlakukan pada Minggu (20/6/2021), sesuai Surat Edaran (SE) Bupati Grobogan nomor 005/1385/2021.

"Edaran sudah kami sebar ke setiap desa. Ini wujud ikhtiar kami untuk penanganan penyebaran virus corona. Saat ini kasus Covid-19 di Grobogan masih naik dan status zona merah," kata Sumarsono selaku Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Grobogan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/6/2021).

Dijelaskan Sumarsono, untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, Pemkab Grobogan juga masih mengeluarkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro.

Selain itu, swab massal secara bertahap telah digencarkan menyasar ke setiap desa.

Tak hanya itu, Pemkab Grobogan saat ini sudah menginstruksikan masing-masing desa untuk menyediakan tempat isolasi mandiri terpusat untuk menampung warga positif Covid-19 berstatus tanpa gejala (OTG).

Adapun untuk warga terpapar virus corona bergejala ringan disediakan tempat isolasi di salah satu hotel di Grobogan.

Sementara untuk pasien positif Covid-19 bergejala sedang diisolasi di setiap puskesmas.

"Untuk pasien positif Covid-19 bergejala berat dirawat di rumah sakit dan saat ini keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di RS rujukan corona Grobogan sudah 98 persen," ungkap Sumarsono.

Sumarsono menjelaskan, peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Grobogan selama ini dipicu kurangnya kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

Selain tradisi sungkeman serta hajatan, salah satu faktor yang memicu melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Grobogan pasca-lebaran adalah efek jumlah pemudik yang mencapai sekitar 12.000 orang.

"Klaster keluarga paling banyak ditemukan di Kabupaten Grobogan. Kami tekankan sekali lagi tolong patuhi prokes," pungkas Sumarsono.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan hingga Jumat (18/6/2021), total ada 4.461 kasus positif Covid-19. Rinciannya, 373 orang meninggal dunia, 3.6437 orang sembuh.

Sementara itu, untuk kasus positif Covid-19 aktif yaitu 246 orang positif Covid-19 dirawat di rumah sakit serta 195 orang positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/19/220142178/besok-grobogan-kembali-terapkan-gerakan-satu-hari-di-rumah-saja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke