Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan 2 Korban Kekerasan Seksual SMA di Batu: Diajak Training di Rumah Pribadi yang Mewah

Kompas.com - 19/06/2021, 19:38 WIB
Andi Hartik,
Khairina

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Dua orang korban kekerasan seksual oleh JE, pendiri SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) memberikan keterangan terkait kasus yang dialaminya.

Keduanya memberikan keterangan dengan didampingi oleh Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait di Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu (19/6/2021).

Korban mengatakan, dirinya mengalami kekerasan oleh JE saat masih sekolah di sekolah tersebut. Salah satu modus yang dialaminya adalah diajak ke rumah pribadi JE di Surabaya.

Baca juga: Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Anak di Kota Batu, Polda Jatim Sudah Periksa 15 Saksi

Biasanya, ada beberapa siswa yang diajak ke rumah tersebut. Ajakan ke rumah pribadi itu dengan alasan training.

Di rumah itu, para siswa diperlihatkan dengan rumahnya yang besar. Terduga pelaku JE memicu para siswanya untuk memiliki impian besar dengan memperlihatkan rumahnya.

Saat berada di rumah pribadinya itu beberapa siswa mengalami kekerasan seksual.

"Rumahnya kan besar mewah gitu, jadi istilahnya si JE ini selalu membuat kita itu seperti kayak ini loh. Kamu mau punya impian nggak seperti Koko (JE) yang punya rumah mewah, rumah besar, kayak dream building. Seperti kita di-training sama beliaunya untuk kita bisa membangun impian kita. Jadi kayak training di situ," katanya didampingi Arist Merdeka Sirait.

Korban lainnya mengatakan, jumlah siswa yang diajak ke rumah pribadinya tidak menentu. Antara 7 sampai 12 orang siswa dalam sekali ajakan.

Terkadang mereka didampingi oleh guru yang lain. Terkadang juga mereka hanya bersama JE.

Di rumah pribadi itu, mereka tinggal selama tiga atau bahkan lima hari.

"Beberapa kali ada (didampingi guru pembina). Tapi beberapa kali memang hanya sama JE," katanya.

"Biasanya saat keberangkatan itu lebih banyak perempuan memang yang dibawa, tapi pasti ada (siswa) laki-laki, mungkin satu atau dua," katanya.

Korban yang mengalami kekerasan seksual dipanggil seorang diri oleh JE.

"Jadi memang siasatnya adalah memanggil satu satu, tengah malam setelah training. Jadi pada jam tertentu dipanggil," kata Arist menambahkan keterangan dari kedua korban.

Baca juga: Sudah 16 Korban Lapor, SMA di Batu Bantah Ada Kasus Kekerasan Seksual

Korban berharap, dugaan kasus kekerasan itu segera ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. Korban meminta JE untuk diadili atas perbuatannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com