Meski demikian, pihaknya menyatakan tetap akan membantu Pemkab Bangkalan untuk melakukan swab kepada pengendara yang lolos penyekatan di sisi Madura.
"Tapi tugas kami yang utama adalah menjaga Madura, menjaga Bangkalan dari (pengendara) yang mau masuk ke Bangkalan. Itu yang kita lakukan," kata Eri.
Menurutnya, keputusan ini sesuai dengan kesepakatan bersama dalam rapat koordinasi Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Jatim, Surabaya dan Bangkalan yang berlangsung pada Selasa (15/6/2021) malam.
Bagi Eri, Kota Surabaya dan Kabupaten Bangkalan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Karena itu, perlu adanya sinergitas bersama dalam upaya memutus mata rantai pandemi ini.
"Inilah kebersamaan antara (pemerintah) Provinsi Jatim, Surabaya dan Bangkalan," tutur Eri.
Baca juga: Kesaksian Warga Saat Gempa Maluku Tengah: Kami Kira Terjadi Tsunami, Lari dengan Anak-anak
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan telah berkoordinasi dengan Bupati Bangkalan mengenai langkah preventif menekan laju penyebaran Covid-19.
Menurutnya, karena Bangkalan berbatasan dengan Surabaya dan Sampang, maka screening juga sebaiknya dilakukan di kedua wilayah itu.
"Kalau di Suramadu bagian Surabaya, Pemkot Surabaya bersama Polres dan Dandim melakukan screening di sini, maka sebaiknya juga dilakukan antisipasi dan kewaspadaan untuk Sampang," kata Khofifah.
Apalagi, kata Khofifah, genome sequencing dari laboratorium Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) menemukan adanya mutasi Covid-19 Varian India (B16172).
Baca juga: Viral, Video Pengendara Motor Tagih Surat Hasil Swab Petugas Penyekatan Suramadu, Ini Kata Polisi
Pasien yang terpapar Covid-19 varian baru ini terjaring di pos penyekatan di akses Suramadu
Varian tersebut juga diketahui memiliki kecepatan penyebaran yang lebih tinggi.
"Oleh karena itu, (perlu) kewaspadaan kehati-hatian dan protokol kesehatan yang ketat. Kemudian, tolong vaksinasi bagi yang belum. Saya rasa itu harus satu paket," kata Khofifah.
Sebagaimana diberitakan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, berubah status dari zona oranye menjadi zona merah penyebaran Covid-19 per Selasa (15/6/2021) kemarin.
Zona merah dalam peta sebaran Covid-19 berarti daerah dengan risiko tinggi penyebaran Covid-19.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, total kasus Covid-19 di Bangkalan tercatat 2.384 kasus, 1.553 kasus sembuh, 232 pasien meninggal dunia, dan 599 kasus masih ditangani di rumah sakit rujukan.
Sementara itu, total kasus Covid-19 di Jatim hingga 15 Juni 2021 tercatat 159.961 kasus.
144.973 kasus (90,63 persen) di antaranya sembuh, 3.221 (2,01 persen) dirawat, dan 11.767 (7,36 persen) meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.