Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Meninggalnya Wakil Bupati Sangihe, Diduga Komplikasi Penyakit, Ajudan Akan Diperiksa

Kompas.com - 16/06/2021, 05:45 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Wakil Bupati Sangihe, Sulawesi Utara, Helmud Hontong, meninggal dunia pada Rabu (9/6/2021).

Helmud meninggal dunia saat perjalanan pulang dari Bali menuju Manado via Makassar dengan menumpang pesawat Lion Air JT-740.

Jenazah Helmud sudah dimakamkan di samping rumah pribadinya, Kelurahan Manente, Kecamatan Tahuna, Senin (14/6/2021).

Baca juga: Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong Meninggal dalam Perjalanan Pulang ke Manado

Berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan Tim Forensik Polda Sulut, tidak ditemukan racun pada tubuh Helmud.

Menurut polisi, kematian Helmud diduga karena komplikasi penyakit menahun.

"Sudah dilakukan otopsi dan penyebab kematian wakil bupati diduga karena komplikasi penyakit menahun yang diderita. Pada saat pemeriksaan tidak ditemukan adanya racun," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast dalam keterangannya, Senin.

Baca juga: Hasil Otopsi, Polisi Duga Komplikasi Penyakit Penyebab Meninggalnya Wakil Bupati Sangihe

Kata Jules, tim forensik tetap mengambil beberapa sampel organ tubuh dari almarhum untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium forensik.

Untuk hasilnya, lanjut Jules, pihaknya akan menunggu kurang lebih dalam dua minggu.

"Masih menunggu hasil dari labfor terhadap organ tubuh yang diperiksa kurang lebih dua minggu," ujarnya.

Baca juga: Kata KKP Bandara Sultan Hasanuddin soal Penyebab Kematian Wakil Bupati Sangihe

Otopsi terhadap jenazah Wakil Bupati Sangihe itu dilakukan di salah satu rumah sakit yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Tak hanya dari tim forensik Polda Sulut, otopsi juga dilakukan bersama dokter forensik dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Kandou Manado.

"Ada tiga tim dokter sama perawat-perawat beberapa orang. Dokter forensik semua, dan hasil sementranya begitu," ujarnya.

Baca juga: Jemput Jenazah Wakil Bupati Sangihe, Warga Berkumpul di Pelabuhan

Polisi akan periksa ajudan Wabup Sangihe

Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto (kanan) didampingi Kadivhumas Polri Irjen Pol Argo Yuwono (kiri) memberikan keterangan pers usai mengikuti upacara pelantikan dan serah terima jabatan pejabat tinggi Polri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (24/2/2021). Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melantik pejabat tinggi Polri yaitu Kabareskrim, Kabaintelkam, Kabaharkam, Kalemdiklat Polri, Asrena Kapolri dan Kadivkum Polri. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto (kanan) didampingi Kadivhumas Polri Irjen Pol Argo Yuwono (kiri) memberikan keterangan pers usai mengikuti upacara pelantikan dan serah terima jabatan pejabat tinggi Polri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (24/2/2021). Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melantik pejabat tinggi Polri yaitu Kabareskrim, Kabaintelkam, Kabaharkam, Kalemdiklat Polri, Asrena Kapolri dan Kadivkum Polri. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.

Terkait dengan meninggalnya Helmud. Polisi berencana akan memeriksa ajudannya, Harmen Rivaldi Kontu untuk dimintai keterangan.

Sebab, berdasarkan keterangan yang diungkapkan Harmen, sebelum korban meninggal, Helmud sempat merasa pusing.

Pada saat itu, Harmen diminta untuk menggosokkan minyak kayu putih di bagian belakang dan leher Helmud.

Baca juga: Jenazah Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong Dimakamkan di Tahuna

Setelah itu, Helmud tidak lagi merespons. Bahkan, Harmen mengatakan, ada darah yang keluar dari mulut dan hidung Helmud.

"Pemeriksaan saksi ajudan almarhum dan komunikasi dengan siapa saja saat di Bali sampai dengan ditemukan meninggal dunia," kata Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto saat dikonfirmasi, Senin, dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Polisi Akan Periksa Ajudan Wakil Bupati Sangihe sebagai Saksi

Kata Agus, dari hasil pemeriksaan sementara, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya ada tanda-tanda kekerasan maupun akibat racun.

Korban, lanjutnya, diduga memiliki riwata penyakit jantung dan darah tinggi. Hal itu berdasarkan hasil otopsi dan keterangan keluarganya.

"Sementara belum ditemukan tanda-tanda keracunan. Autopsi sudah dilaksanakan, pemeriksaan secara laboratoris organ-organ kan butuh waktu pemeriksaannya, keterangan keluarga almarhum memiliki riwayat sakit jantung dan darah tinggi," ungkapnya.

Baca juga: Semasa Hidup, Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong Dikenal Low Profile dan Dermawan

 

Sumber: Kompas.com (Penulis: Tsarina Maharani, Skivo Marcelino Mandey | Editor: Bayu Galih, Dony Aprian)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi Akan Periksa Ajudan Wabup Sangihe Terkait Kematian sang Wakil Bupati di Pesawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com