Sementara Kepala Puskesmas Panekan Rochmat Santosa mengatakan, warga Desa Banjarejo mulai mendatangi puskesmas Panekan secara bergantian, sejak Hari Rabu lalu.
Kebanyakan mereka mengalami diare akut disertai dengan pusing dan mual.
“Mulai masuk tanggal 3, kemudian hari berikutnya ada lagi. Ada yang rawat jalan ada yang rawat inap. Totalnya ada 44 orang,” katanya.
Baca juga: Fakta Baru, Kepala Sekolah yang Perutnya Ditikam oleh Orangtua Siswa Meninggal Dunia
Hingga Rabu pagi, tersisa 2 warga Desa Banjarejo yang menjalani perawatan. Kondisi keduanya saat ini sudah mulai sehat dan dijadwalkan pulang.
Belum dipastikan apakah puluhan warga tersebut mengalami keracunan makanan. Namun dari diagnosis pihak Puskesmas, puluhan warga tersebut dinyatakan mengalami diare akut.
Puskesmas Panekan membebaskan biaya perawatan bagi warga Desa Banjarejo yang mengalami keluhan-keluhan tersebut.
“Diagnosis diare akut. Perawatan kita berikan obat untuk keluhan pusing, muntah dan diare,” imbuh Rochmat.
Sebelumnya puluhan warga Desa Banjarejo mengalami mual, pusing, muntah bahkan diare setelah menghadiri acara hajatan syukuran di salah satu rumah warga.
Puluhan warga mengalami gejala mual, pusing dan diare setelah menghadiri hajatan salah satu warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.