Sehingga di layar pun terlihat penampakan dapur rumahan yang ala kadarnya, tetapi menjadi terlihat pas saat digunakan sebagai pentas.
Pentas monolog Mr Coro menceritakan kerumitan yang dialami para tokoh akibat wabah virus corona.
Ada tokoh yang terlalu takut virus corona. Tokoh tersebut sampai-sampai menolak pemakaman para korban Covid-19 yang akan dimakamkan di kampungnya.
Baca juga: Nasib Saung Angklung Udjo, Seniman Beralih Jadi Tukang Sayur, Kesulitan Cicil Utang Bank
"Saya pentas di dapur itu pas tengah malam, menunggu anak anak tidur dulu supaya bebas bersuara dengan lantang," terang Tegsa yang pernah menulis beberapa buku sastra pula.
Selama masa pandemi Covid-19, tak hanya Tegsa yang harus sering beraktivitas di rumah.
Anak dan istrinya juga tak bisa bebas melakukan kegiatan di luar ruangan.
Maka untuk mengusir jenuh, Tegsa pun beberapa kali melibatkan anak istrinya dalam pertunjukan virtual yang kerap diunggahnya dalam media sosial.
Baca juga: Surya Sukses Bawa Cincin Perak Kotagede Tembus Pasar AS, Kolaborasi dengan Seniman dan Merek Lokal
Tak ada alasan untuk tak berkarya meski badai virus corona belum reda dari dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.