KUPANG, KOMPAS.com - Pasca-badai Seroja yang menerjang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), April 2021 lalu, menyebabkan terumbu karang di Taman Nasional Perairan Laut Sawu Rusak.
Informasi itu disampaikan Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (Balai KKPN) Kupang Imam Fauzi kepada Kompas.com, Kamis (27/5/2021) malam.
Menurut Imam, pada 22-29 April 2021 lalu, pihaknya bekerjasama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), melakukan survei awal untuk memantau kondisi terumbu karang pasca bencana.
"Selain survei, kita juga mengidentifikasi kerusakan dan perubahan sebaran terumbu karang dari data awal yang kita miliki," kata Imam.
Baca juga: 8 Orang Rombongan Arisan Tewas dalam Kecelakaan Mobil Pikap, Polisi Ungkap Bukti Sopir Mengantuk
Imam menyebut, survei kondisi terumbu karang pascabencana ini penting untuk dilakukan karena wilayah dampaknya mencakup kawasan konservasi laut yang mempunyai keanekaragaman hayati tinggi.
"Hasilnya akan memberikan gambaran langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan agar kondisi Taman Nasional Perairan Laut Sawu dapat pulih kembali dengan cepat,” ujar dia.
Imam menjelaskan, survei cepat dilakukan di 19 titik lokasi di sekitar perairan Kota Kupang, Kabupaten Kupang, dan Kabupaten Rote Ndao.
Survei itu dilakukan dengan metode pemetaan menggunakan drone, untuk memantau secara cepat kerusakan terumbu karang dengan cakupan yang luas secara spasial.
Baca juga: Camat di NTT Kemudikan Mobil dan Tabrak Warga, Diduga dalam Kondisi Mabuk Miras
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.