Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-badai Seroja, Terumbu Karang di Taman Nasional Perairan Laut Sawu Rusak

Kompas.com - 27/05/2021, 20:44 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Pasca-badai Seroja yang menerjang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), April 2021 lalu, menyebabkan terumbu karang di Taman Nasional Perairan Laut Sawu Rusak.

Informasi itu disampaikan Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (Balai KKPN) Kupang Imam Fauzi kepada Kompas.com, Kamis (27/5/2021) malam.

Menurut Imam, pada 22-29 April 2021 lalu, pihaknya bekerjasama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), melakukan survei awal untuk memantau kondisi terumbu karang pasca bencana.

"Selain survei, kita juga mengidentifikasi kerusakan dan perubahan sebaran terumbu karang dari data awal yang kita miliki," kata Imam.

Baca juga: 8 Orang Rombongan Arisan Tewas dalam Kecelakaan Mobil Pikap, Polisi Ungkap Bukti Sopir Mengantuk

Imam menyebut, survei kondisi terumbu karang pascabencana ini penting untuk dilakukan karena wilayah dampaknya mencakup kawasan konservasi laut yang mempunyai keanekaragaman hayati tinggi.

"Hasilnya akan memberikan gambaran langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan agar kondisi Taman Nasional Perairan Laut Sawu dapat pulih kembali dengan cepat,” ujar dia.

Imam menjelaskan, survei cepat dilakukan di 19 titik lokasi di sekitar perairan Kota Kupang, Kabupaten Kupang, dan Kabupaten Rote Ndao.

Survei itu dilakukan dengan metode pemetaan menggunakan drone, untuk memantau secara cepat kerusakan terumbu karang dengan cakupan yang luas secara spasial.

Baca juga: Camat di NTT Kemudikan Mobil dan Tabrak Warga, Diduga dalam Kondisi Mabuk Miras

 

PHOTO:Terumbu karang yang rusak di Taman Nasional Perairan Laut Sawu di NTT yang rusak, membentuk gundukan memanjang sejajar garis pantaiDokumen BKKPN Kupang PHOTO:Terumbu karang yang rusak di Taman Nasional Perairan Laut Sawu di NTT yang rusak, membentuk gundukan memanjang sejajar garis pantai
Selain itu, pihaknya menggunakan metode transek sabuk pada tubir terumbu dan rataan karang melalui pengamatan langsung dengan snorkeling untuk mendapat informasi kerusakan karang.

Hasil survei kata Imam, menunjukkan kerusakan cukup besar pada terumbu karang meskipun tidak merata di semua tempat. 

Dari tujuh lokasi terumbu karang di Teluk Kupang dan perairan sekitarnya menunjukkan pada perairan sekitar Kuanheum dan Lifuleo Kabupaten Kupang tidak terdampak oleh siklon Seroja.

Sekitar perairan Alak dan Nitneo terdampak sedang dan di wilayah Kelapa Lima, Pasir Panjang, serta Namosain, Kota Kupang, kondisi terumbu karangnya sangat terdampak.

Baca juga: Ruang Kerja Bupati Nganjuk Digeledah Bareskrim Polri Hari Ini, Termasuk Ruang Sekda

Sementara hasil dari survei di 12 lokasi pada Kabupaten Rote Ndao, di perairan wilayah Sedeoen, Mbueain, Pulau Nuse, Faifua, Papela, dan Tesabela tidak terdampak.

Kemudian Perairan Maubesi, Sotimori, dan Siomeda terdampak sedang, dan dampak badai Seroja sangat besar pada perairan Tolama, Dengka, serta Tua Natuk.

Imam menuturkan, kerusakan berat terumbu karang di beberapa titik tersebut, ditandai oleh banyaknya karang masif, bercabang, dan karang foliose yang berserakan dan menumpuk membentuk gundukan memanjang sejajar garis pantai dengan luas tertentu.

Sebagai contoh kata dia, pada wilayah perairan Tolama sampai dengan Tuanatuk, Kabupaten Rote Ndao, panjang gundukan sekitar delapan kilometer dan tinggi gundukan berkisar 1-3 meter dari dasar laut.

Baca juga: Tangis Haru Nenek Supiyati Melihat Cucunya yang Terancam Putus Sekolah Bisa Masuk SMP

Kemudian, pada area yang sangat terdampak nyaris tidak ada karang hidup pada radius sekitar 10 meter dari gundukan koral.

"Hampir di tiap lokasi ada terumbu karang yang rusak parah. Nanti detailnya akan dilakukan survei dengan penyelaman," kata Imam.

Sementara itu, Direktur Program Kelautan YKAN, Muhammad Ilman, mengatakan, tindak lanjut dari survei ini akan dilakukan analisis data untuk mendukung kajian lebih rinci dampak Badai Seroja terhadap ekosistem terumbu karang.

"Sebagai negara kepulauan dengan ancaman bencana yang tinggi, kajian ini sangat dibutuhkan dalam merancang langkah-langkah penanganan ekosistem terumbu karang pasca bencana secara nasional,” ujar Ilman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com