BANYUWANGI, KOMPAS.com - Tangis haru Nenek Supiyati (55) pecah setelah tahu cucunya, Irmawati, dipastikan bakal menjadi pelajar di SMPN 3 Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.
Bagaimana tidak, hampir saja cucunya terancam putus sekolah dan tak bisa menggapai cita-cita lantaran berbagai keterbatasan.
Nenek Supiyati sebelumnya kebingungan apakah cucunya yang baru lulus dari SDN 1 Kemendung, Muncar bisa melanjutkan sekolah atau tidak.
Ia bahkan sempat meminta cucunya untuk tidak sekolah terebih dahulu.
"Ya Allah terima kasih. Cucu saya akhirnya bisa sekolah. Setelah lulus SD, saya sudah bilang sama Irma, mungkin terpaksa tidak sekolah dulu. Saya sudah tua dan kesehatan menurun," kata Supiyati dikutip dari rilis Pemkab Banyuwangi, Kamis (27/5/2021).
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bahkan ikut menjemput Irmawati dan mendampinginya masuk ke SMPN 3 Muncar.
Hal ini dilakukan saat berkantor di Desa Kumendung, Muncar.
Baca juga: Sambil Terisak, Bandar Arisan yang Tipu Ratusan Peserta: Maaf, Saya Tak Mampu Kembalikan Uang Arisan
Tinggal dengan sang nenek sejak lahir
Irma adalah seorang anak yatim dan sejak lahir tinggal bersama neneknya.
Di rumah berukuran sekitar 5x5 meter itu keduanya tinggal bersama.
Supiyati hanya membuka warung kecil yang menjual makanan ringan di samping rumahnya.
Penghasilannya tidak seberapa. Situasi menjadi kian sulit karena kondisi kesehatan Supiyati mulai menurun.
Supiyati sebenarnya berharap pada ibu kandung Irmawati yang tinggal di kecamatan lain, namun tidak pernah ada kepastian.
"Sejak kecil anak ini sudah saya rawat. Ibunya masih ada, tapi juga tidak bekerja," kata Supiyati.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.