GROBOGAN, KOMPAS.com - Puluhan seniman tradisional yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pegiat Seni (Forkapi) Grobogan, Jawa Tengah, menggelar aksi keprihatinan atas pandemi Covid-19.
Mereka mengenakan pakaian adat jawa berjalan kaki sejauh setengah kilometer menapaki bukit terjal di Desa Sedayu, Grobogan, Rabu (17/3/2021).
Perjalanan mereka terhenti di sebuah air terjun hingga kemudian diakhiri dengan kegiatan teatrikal.
Baca juga: Unjuk Rasa Damai lewat Seni Teatrikal Melayat Mahasiswa Kendari yang Tewas Ditembak
Ketua Forkapi Grobogan Hardono mengatakan, pelarangan aktivitas kesenian selama pandemi Covid-19 secara perlahan telah memiskinkan kehidupan seniman.
Terlebih bagi seniman tradisional yang pendapatannya sehari-hari hanya menggantungkan dari rutinitas "manggung" ke sana kemari.
"Kami sudah tidak memiliki penghasilan lagi dan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Bahkan kami terpaksa menjual, menggadaikan barang-barang berharga termasuk juga peralatan gamelan dan wayang yang kami miliki supaya bisa hidup," tegas Hardono, Kamis.
Atas permasalahan tersebut, Forkapi Grobogan meminta kepada Pemerintah Kabupaten Grobogan untuk segera memberikan solusi terbaik untuk menunjang kehidupan khususnya para seniman tradisional.
"Kami mendesak kepada pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang memperbolehkan kami mencari rezeki. Kami pun siap mematuhi peraturan penerapan protokol kesehatan Covid-19 dengan baik dan ketat," kata Hardono.
Dalam kegiatan teatrikal tersebut, seorang dalang lengkap dengan pakaian khasnya terlihat memainkan wayang bertemakan sindiran serta ungkapan kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah yang melarang seniman untuk kembali berkarya.
Baca juga: Demo DPRD Tegal, Mahasiswa Pentaskan Teatrikal Matinya KPK oleh Penguasa
Selanjutnya, aksi diikuti dengan pembacaan petisi penolakan kebijakan pemerintah yang melarang rutinitas kesenian.
Puncaknya, aksi dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 ini diakhiri dengan pemotongan tumpeng.
"Agustus lalu sempat ada kebijakan yang memberikan izin pentas pegiat seni dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19. Namun kemudian kembali dilarang dengan waktu yang tidak ditentukan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.