Selain itu, persoalan kedua, datang dari Erling, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Salah satu petugas TKSK menceritakan terdapat warga yang mengalami gangguan jiwa.
"Saya ngurus permakanan karena KTP dan KK-nya hilang. Saya yang bantuin permakanannya. Nama warga itu, Ibu D (80) dan anaknya S (60)," kata Erling.
Keduanya, sempat akan dibawa ke rumah sakit jiwa. Namun, warga tersebut menolak untuk dibawa keluar rumah untuk mendapatkan perawatan.
"Stres, sudah dibawa ke RSJ terus diambil sama ibunya. Tadinya ibunya enggak stres, terus jadinya gitu. Tadi Pak Eri tanya, kalau sakit sama siapa? Saya bilang warga sama saya yang bantu. Tugas saya di kampung bantuin warga," ujar dia.
Pada saat yang sama, Eri mendatangi dan meninjau kediaman warga tersebut dan memberikan intervensi.
"Puskesmas datang juga supaya bisa kami rawat dan rumahnya kami intervensi, sebab harus diperbaiki. Saya meminta maaf kalau ternyata dalam memberikan pelayanan, masih ada yang kurang tepat. Sekalipun memang tidak ada yang sempurna," kata Eri kepada warga.
Eri meminta, apabila ada suatu kejadian kasuistik maka, wajib segera koordinasi kepada pihak terkait untuk dicarikan solusi.
Baca juga: Detik-detik 12 Personel TNI Diserang Malam Hari di Jalur Lintas KKB, 4 Prajurit Tertembak
Ini menjadi penting dilakukan, agar warga segera tertolong dan memperoleh jalan keluar dengan tepat dan cepat.
"Pelayanan ini akan terus kami perbaiki setiap hari. Kami juga akan meningkatkan kemampuan staf kami yang ada di kelurahan maupun kecamatan," tutur Eri.
Sementara itu, di Kelurahan Krembangan, kedatangan Eri sudah ditunggu-tunggu oleh sejumlah warga.
Secara bergantian, satu per satu warga masuk ke ruangan untuk mencurahkan keluh kesahnya terkait kesulitan yang tengah dihadapi.
Di antaranya, ada warga yang ingin diikutsertakan sebagai warga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), pengurusan surat ahli waris, pelayanan kesehatan hingga persoalan-persoalan administrasi kependudukan yang tengah mereka alami.