Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gua Mahakarya, Kecantikan di Perut Bumi Timur Madura

Kompas.com - 09/05/2021, 15:15 WIB
Rachmawati

Editor

Berkebalikan dengan stalaktit, stalagmit punya proporsi yang lebih tebal dan tumbuh di dasar. Bentuk runcing stalagmit juga kebalikan stalaktit, justru menjulang ke atas.

Di Gua Mahakarya ini, pengunjung masih bisa menjumpai sejumlah bagian dari stalaktit yang meneteskan air seperti yang terjadi di ruang pertama gua.

Baca juga: Aturan Baru Bupati Sumenep untuk Keraton Sumenep, Tak Boleh Setel Musik Modern

Heningnya suasana di dalam gua membuat suara tetesan air dari stalaktit terdengar lumayan menggema.

Di salah satu sudut langit-langit ruang pertama ini terdapat lubang besar berdiameter sekira lima meter yang mengalirkan udara segar dan sinar mentari.

Kehadiran lubang itu membantu ruangan menjadi lebih terang serta memasok udara ke dalam gua.

Jika cuaca cukup bagus, sinar mentari yang menembus ranting-ranting pepohonan yang tumbuh di bagian atas sekitar lubang akan menghasilkan pendaran-pendaran indah ke dalam gua.

Baca juga: Tak Masuk DPT, Cabup Sumenep Fattah Mencoblos dengan Pemilih Tambahan

Di ruang kedua Gua Mahakarya meski telah dipasangkan lampu bertenaga surya di beberapa bagiannya, kondisinya lebih gelap dari ruang pertama.

Di sini kita bisa melihat ada stalagmit dengan beberapa bagian permukaannya berpendaran cahaya seperti bersinar kelap-kelip. Mirip sekali bintang-bintang di langit saat malam.

Oleh masyarakat, batu-batu itu dinamai sebagai batu bintang.

Kelap-kelip tadi berasal dari butiran-butiran berukuran mikro yang terperangkap pada lubang-lubang kecil seukuran ujung pentul korek api.

Sebetulnya stalagmit dengan pendaran cahaya mirip gugusan bintang ini merupakan bagian dari proses endapan mineral karena tetesan air dari kalsit yang menghasilkan mutiara gua atau cave pearl.

Baca juga: Mengenal Kucing Busok, Leopard dari Pulau Raas Madura dan Upaya Diakui Dunia

Gua dengan koleksi bebatuan kalsit bak kelap-kelip bintang seperti ini juga terdapat di Gua Pindul, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Nah, di ruang kedua ini pengunjung dapat melihat sosok batuan stalagmit berjenis flowstone, dikenal juga sebagai batu alir.

Batuan ini merupakan endapan dari kalsium karbonat, gipsum, dan bahan mineral lain yang terakumulasi dari miliaran kali tetesan air yang menetes perlahan ke permukaan atau dinding gua.

Kandungan mineral termasuk kalsit ini kemudian menyelubungi bongkahan batu atau tanah.

Baca juga: Mencicipi Nasi Buk, Kuliner Khas Madura yang Berkembang di Kota Malang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com