KOMPAS.com- Tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga mengungkap alasan 52 paus pilot sirip pendek bisa mati terdampar di Pantai Modung Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Puluhan paus tersebut ditemukan mati terdampar pada Kamis (18/2/2021).
Baca juga: 46 Paus Mati Terdampar di Madura, Ada yang Dinaiki Warga, Lainnya Dijadikan Mainan
Setelah hampir dua bulan melakukan investigasi, peneliti menemukan bahwa penyebab paus mati terdampar karena penyakit yang diderita oleh beberapa pemimpin koloni.
Baca juga: Di Balik Fenomena Langka Satu Koloni Paus Mati Terdampar di Madura
Dokter hewan dari FKH Universitas Airlangga Drh. Bilqisthi Ari Putra mengatakan, pemimpin koloni paus pilot sirip pendek tersebut menderita kelainan dalam organ sistem navigasinya.
Organ pemancar sonar yang disebut "melon" dari pemimpin koloni sebenarnya sehat dan normal.
Namun, bagian otot yang berkaitan dengan organ pemancar sonar tersebut terdapat sel yang mati sehingga melon tidak bisa digunakan dengan optimal.
Paus mengandalkan navigasi dari sonar untuk melihat sekeliling dan menentukan arah.
Organ navigasi paus yang disebut melon ibarat bola mata yang bisa bergerak ke berbagai arah dengan dibantu oleh otot.
Namun otot yang melekat pada organ melon paus pemimpin koloni ini mengalami kelainan.
"Ibarat mata manusia itu juling," kata Bilqisthi saat konferensi pers di Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang hasil investigasi terdamparnya 52 paus pilot sirip pendek, dikutip dari Antara, Senin (12/4/2021).
Paus merupakan hewan mamalia laut yang hidup berkelompok dan memiliki pemimpin dalam sebuah koloni.