TAKALAR, KOMPAS.com - Kericuhan terjadi saat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Takalar, Sulawesi Selatan, sedang membahas pembentukan panitia khusus (Pansus) Laporan Pertanggungjawaban Bupati Tahun 2020.
Beberapa anggota dewan terlibat adu jotos, bahkan ada salah satu anggota DPRD Takalar yang harus dilarikan ke rumah sakit karena terkena double stick.
Insiden itu berlangsung di Ruang Badan Musyawarah DPRD Takalar pada Senin (3/5/2021) sekitar 14.00 Wita.
Baca juga: Anggota DPRD Berusia 25 Tahun Ini Ditangkap Konsumsi Sabu untuk Kedua Kalinya
"Sebelum insiden pemukulan dengan menggunakan double stick, kami sempat beradu argumentasi terkait pembentukan Pansus LKPJ bupati. Kepala saya berdarah dengan tujuh jahitan dan satu jahitan di tangan seblah kiri,” kata anggota DPRD Fraksi Partai Bulan Bintang (PBB), Johan Nojeng, yang jadi korban pemukulan, Senin.
Johan mengatakan, rapat penentuan komposisi anggota pansus itu awalnya diwarnai debat alot.
Belakangan debat berubah jadi saling pukul antara anggota dewan.
Keributan baru terhenti setelah Johan tersungkur dan terlibat bersimbah darah.
Baca juga: Jaksa Sita Uang Rp 625 Juta dari Kasus Dugaan Korupsi Kunker DPRD Blora
Rapat penentuan komposisi pansus ini merupakan agenda lanjutan yang sebelumnya diskorsing sejak Jumat (30/4/2021).
Sementara Sekretaris DPRD Takalar Zulkarnain hanya membenarkan telah terjadi kericuhan tersebut.
"Iya benar ada insiden dalam rapat tadi," kata Zulkarnain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.