Eks Anggota Dewan Naiki Meja Ruang Sidang Saat Audiensi, Wakil Ketua DPRD: Langsung Kita Turunkan

KOMPAS.com- Rapat audiensi yang digelar di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Blora pada Rabu (14/4/2021) berlangsung panas.

Dalam rapat yang juga dihadiri sejumlah perusahaan minyak dan gas di Blora itu, eks anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Blora, Seno Margo Utomo menaiki meja ruang sidang.

Namun, aksi naik meja itu tak berlangsung lama. Dia pun segera diturunkan.

"Ya, tadi memang ada yang naik meja, namanya Seno Margo Utomo, mantan anggota dewan dari PKS, tapi langsung kita turunkan," kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora Siswanto.

Baca juga: Eks Anggota Dewan Mengamuk di Ruang Sidang DPRD Blora, Ini Sebabnya

Jengkel dengan paparan perusahaan yang tidak sesuai

thikstockphotos ilustrasi rupiah, ilustrasi anggaran

Seno yang juga merupakan aktivis, menganggap paparan dana CSR perusahaan tidak dilaporkan secara transparan.

"Kelihatannya Seno itu jengkel, kecewa dengan paparan dari perusahaan yang tidak sesuai," katanya.

Menyusul insiden ini, pemerintah akan melakukan langkah evaluasi.

"Nanti pemerintah akan evaluasi semua perusahaan di Blora sejauh mana CSR nya dan bagi hasilnya terhadap Pemkab Blora," tutur dia.

Baca juga: Lima Hari Usai Divaksin, Mario Alami Muntah Darah, Kepala Puskesmas: Tidak Berkorelasi dengan Vaksinasi

shutterstock Ilustrasi anggaran

Jawaban perusahaan dianggap membodohi

Sementara itu, mantan anggota DPRD Seno Margo Utomo mengemukakan, dalam rapat audiensi tersebut, tidak ada nominal yang jelas terkait dana CSR perusahaan.

Hal itu membuat dia merasa perusahaan membodohi masyarakat dan pemerintah.

"Jawaban dari perusahaan ini main-main. Padahal hasil dari minyak mencapai ratusan miliar rupiah namun yang diberikan kepada Kabupaten Blora nol," paparnya, usai audiensi di DPRD Blora.

Seno pun menaiki meja lantaran merasa kecewa oleh perusahaan terkait dana CSR.

"Kecewa yang kesatu dan kedua ini kan rumah rakyat kami berhak menguasai dalam tanda petik, tapi satu hal memang tadi kayak ngapusi gitu karena perusahaan tadi melaporkan tanpa data," tutur Seno.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)