KOMPAS.com - Seorang pria di Kabupaten Pamekasan, Mario Tri Atnarto mengalami muntah darah hingga tak sadarkan diri lima hari setelah mendapatkan vaksin Sinovac dosis kedua.
Sempat diperiksa oleh dokter, pihak Puskesmas pun membantah jika peristiwa yang dialami Mario adalah dampak dari pemberian vaksin.
“Tidak ada korelasinya antara vaksinasi dengan penyakit yang dialami pasien saat ini,” jelas Kepala Puskesmas Larangan Badung Siti Mudrihatun, saat dihubungi lewat ponsel, Selasa.
Baca juga: Pria di Pamekasan yang Muntah Darah Bukan karena Vaksin Covid-19, Ini Penjelasan Kepala Puskemas
“Awalnya kami menduga penyakitnya TBC. Namun setelah uji lab ada infeksi paru-paru,” ujar Siti Mudrihatun.
Dokter yang disapa Icha itu menduga batuk sudah dialami Mario sejak sebelum vaksinasi tahap pertama. Tetapi, ketika itu Mario tidak mengindahkan dan menilai itu hanya batuk biasa.
Baru ketika batuknya parah dan disertai darah, keluarga membawa Mario ke Puskesmas.
“Nanti kami evaluasi lagi perkembangan penyakitnya. Kalau sudah normal lagi, baru bisa pulang,” imbuh Icha.
Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.