Kendati demikian, dia belum bisa menghimpun total masyarakat Simpang Pasir terdampak atas peristiwa itu, karena sedang sakit.
Tumpahan minyak tak hanya di perairan sekitar Simpang Pasir. Sebarannya sampai ke Kelurahan Rawa Makmur.
Lurah Rawa Makmur, Rudi Aries mengatakan pihaknya sudah menghimpun total masyarakat terdampak.
"Sekitar 50-an kepala keluarga yang bermukim di tepi sungai terdampak," kata dia.
Baca juga: Ratusan Ton Minyak Kelapa Sawit Tumpah di Sungai Mahakam
Rudi mengatakan warga yang ada di tepi sungai rata-rata menggunakan air untuk mandi, mencuci bahkan minum.
"Air sungai itu dipakai minum. Mereka tampung di drum atau tandom, diberi obat kemudian dijadikan sumber air minum," terang dia saat dihubungi Kompas.com.
Sebagai alternatif selama sungai tercemar minyak, warga terpaksa menggunakan sisa persediaan air yang ada dan membeli ketika persediaan mulai kosong.
Dampak lain, kata Lurah, beberapa warga yang punya budidaya ikan juga mati terapung.
Baca juga: Korupsi Migas Blok Mahakam, Kejati Kaltim Geledah Kantor PT MGRM di Jakarta
"Sejauh ini kami sudah ada laporan dari satu warga, namanya Pak M Ali Bagong, beliau punya beberapa tambak ikan pada mati mengapung," terang dia.
"Dan kami yakin beberapa warga yang lain punya tambak juga punya keluhan sama. Tapi kami masih himpun informasi," sambung dia.