Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nurhasanah, Narapidana Kasus Bom Panci yang Berikrar Lepaskan Baiat ISIS, Rindu pada Anak Balitanya

Kompas.com - 07/04/2021, 05:30 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Pada 15 Agustus 2018 lalu, seorang perempuan bertubuh mungil ditangkap dalam kasus terorisme bom panci bersama suaminya.

Wanita berusia 28 tahun bernama Nurhasanah itu dibekuk di Desa Jatibarang Baru, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Tiga tahun setelah peristiwa itu, dengan suara bergetar Nurhasanah melepaskan baiat ISIS dan berikrar setia pada NKRI.

Di balik ikrar setianya, kerinduan pada sosok sang anak menjadi sebuah motivasi untuk melepas paham radikal.

Baca juga: Saya Menyesal dan Tidak Akan Bergabung dengan Kelompok Teror Mana Pun di Dunia Ini

Lepas baiat ISIS, tak akan bergabung dengan kelompok teroris mana pun

Ilustrasi terorismeShutterstock Ilustrasi terorisme
Ikrar setia tersebut diucapkan oleh Nurhasanah atau Nana di area Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung, Selasa (6/4/2021).

Nana menyatakan melepas baiat ISIS.

"Saya melepas baiat saya terhadap pemimpin ISIS yaitu Abu Baqar Al Baqhadi maupun yang menggantikannya, yaitu Ibrahim Al Hasyimi Al Quraishi atau pemimpin atau amir organisasi jihad lainnya," kata dia.

Dia pun menegaskan akan setia pada NKRI.

"Saya berjanji setia kepada NKRI dan akan melindungi segenap Tanah Air Indonesia dari segala tindakan aksi-aksi terorisme yang dapat mencegah persatuan Indonesia," ujarnya.

Nana berkomitmen tidak akan bergabung dengan kelompok teroris mana pun di dunia.

Baca juga: Tak Hanya Komandan Brimob, 20 Anggota Juga Rasakan Meriang Setelah Divaksin AstraZeneca, Polisi: Itu Normal

 

Ilustrasi.THINKSTOCK Ilustrasi.
Paham radikal dari suami, rindu pada anak

Staf Sub Seksi Bimbingan Lapas Perempuan Bandar Lampung Lenny mengatakan, Nurhasanah terpapar paham terorisme dari suaminya.

Dia akhirnya terpengaruh hingga terlibat dalam kasus bom panci bersama sang suami.

"Paham selama ini dia dapat dari suaminya, dasar pengetahuan agama dia sebelumnya minim, jadi dapat paham dari suaminya sehingga cepat masuk (terdoktrin)," kata Lenny.

Menurut Lenny, kerinduan Nurhasanah pada anak balitanya yang berusia 3 tahun membuatnya mantap meninggalkan paham radikal tersebut.

Nurhasanah sangat ingin bertemu dengan sang anak yang kini dirawat oleh keluarganya.

"Nana pendiam orangnya, tapi dia rajin konseling sama saya. Jika pengin curhat bisa langsung empat mata. Motivasinya mau segera ketemu sama anaknya," kata Lenny.

Baca juga: Tangis Kakak Remaja yang Tewas Usai Latihan Silat: Adikku, Ingin Lihat Adikku

Ikut program deradikalisasi sejak setahun lalu

Ilustrasi terorisme.SHUTTERSTOCK/NATASA ADZIC Ilustrasi terorisme.
Kepala Lapas Perempuan Bandar Lampung Putranti Rahayu menyebut, sudah sejak setahun lalu Nurhasanah mengikuti program deradikalisasi.

Program itu diselenggarakan oleh BNPT bersama Lapas Perempuan Bandar Lampung.

Program deradikalisasi itu berhasil mengikus paham radikal yang sempat diyakini Nurhasanah.

"Sudah ada keinginan dan tanda-tanda untuk setia (kepada NKRI) saat itu. Sekarang kita pastikan dan sepakati lagi," kata Rahayu.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor : Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com