Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Video Jalan Rusak dan Marah-marah Viral, Guru Eko dan Perangkat Desa Akhirnya Berdamai

Kompas.com - 13/03/2021, 09:58 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Eko, guru asal Desa Cijalingan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dimarahi perangkat desa gara-gara mengunggah video jalan rusak ke media sosial.

Kemarahan aparat desa itu terekam dalam sebuah video yang akhirnya tersebar dan viral di media sosial.

Baca juga: Unggah Video Jalan Rusak ke Facebook, Guru Eko Dimarahi dan Ditunjuk-tunjuk Perangkat Desa

Setelah video tersebut jadi perbincangan, perangkat Desa Cijalingan dan guru Eko akhirnya berdamai.

Perdamaian tersebut disepakati setelah pertemuan yang dilaksanakan di salah satu ruangan hotel di Kecamatan Cicantayan, Jumat (12/3/2021).

"Kades dan guru tersebut sudah membuat penjelasanya kepada semua pihak dan keduanya mengangap persoalan tersebut selesai dan berdamai serta saling memaafkan," ucap Camat Cicantayan Kabupaten Sukabumi Sendi Apriadi dikutip dari Tribunjabar, Sabtu (13/3/2021).

Baca juga: Perangkat Desa Marahi Guru Eko karena Unggah Video Jalan Rusak ke Medsos, Kades: Dianggap Tak Etis

Kepala Desa Cijalingan Didin Jamaludin, mengungkapkan, pihaknya meminta maaf kepada masyarakat dan semua pihak terkait video viral tersebut.

"Alhamdulillah semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian. Kita tetap jaga kekeluargaan dan persaudaraan," ucapnya.

Adapun Eko juga menyatakan sudah menganggap kejadian ini beres karena sudah berdamai.

"Bagi saya sudah beres. Nanti saya akan berusaha membicarakan dengan (rekan-rekan) biar masalah ini jangan diperpanjang lagi. Sebab yang dipermasalahkan cuma postingan saja bukan yang lain-lain," jelasnya.

Namun, Eko tak menyangka bahwa jalan rusak yang diunggah di akun Facebooknya pada Selasa (9/3/2021) itu berujung kemarahan aparat Desa Cijalingan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com