KOMPAS.com - Kasus pembunuhan terhadap Dewi Romlah (85) akhirnya menemui titik terang. Dari hasil penyelidikan, polisi menetapkan R (22) sebagai pelaku. R merupakan pembantu nenek tersebut.
Motif R melakukan pembunuhan karena sang majikan memukulnya.
R mengaku tidak memiliki niatan untuk membunuh sang majikan. Namun, karena terus dipukuli, dia merasa kesal dan kehabisan kesabaran.
Berita populer lainnya adalah pemberian maaf oleh pemilik pabrik tembakau terhadap empat ibu terdakwa yang melempari pabriknya.
Pemilik pabrik tembakau, Suhardi, yang datang ke persidangan empat terdakwa itu, mengucapkan maaf dan menyalami keempatnya.
Suhardi berharap agar pemberian maafnya itu bisa meringankan hukuman para terdakwa.
Berikut adalah berita populer selengkapnya yang menjadi fokus perhatian pembaca di Kompas.com.
Dewi Komala (85) ditemukan tewas bersimbah darah di kamar mandi rumahnya di Komplek Perumahan Buana Cigi Regency, Kelurahan Cijawura, Kecamatan, Buah Batu, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/2/2021) malam.
Dari hasil penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) diketahui bahwa nenek tersebut dibunuh oleh asisten rumah tangganya, R (22).
Awalnya, R mengaku bila majikannya itu dibunuh oleh dua orang berbadan besar membawa linggis yang memasuki rumahnya.
Ternyata, itu hanyalah sandiwara R.
Ia bahkan melukai dirinya sendiri agar orang percaya bahwa ada orang lain yang membunuh majikannya.
Dari pengakuannya, R membunuh Dewi Komala karena kesal terus dipukuli.
Saat dia meminta kepada korban agar dipulangkan ke kampung, nenek tersebut malah memukulnya lagi dan mendorongnya memakai tongkat.
"Akhirnya saya pukul kembali kepalanya sampai tiga kali di bagian atas," katanya.
Pelaku berujar awalnya tidak ingin membunuh sang majikan.
"Saya nggak niat untuk membuat dia meninggal. Jadi saya kesal, saya udah sabar, saya masih dipukul," kata R di Mapolrestabes Bandung, Jumat (26/2/2021).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.