Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Guru Honorer Dipecat Setelah Unggah Gaji Rp 700.000, Sakit Tumor Payudara dan Dipecat oleh Suami Kepala Sekolah

Kompas.com - 16/02/2021, 06:40 WIB
Rachmawati

Editor

"Sebab, guru PNS jarang masuk mengajar karena desa ini adalah desa terpencil," kata Andi Sudi Alam kepada sejumlah awak media.

Desa Sadar sendiri adalah daerah terpencil yang terletak sekitar 12 kilometer dari ibu kota Kabupaten Bone.

Untuk menuju Desa Sadar, warga harus melalui Kabupaten Soppeng atau Kabupaten Barru dengan melewati pegunungan dan akses jalan yang belum teraspal.

Baca juga: Berawal Unggah Gaji di Medsos, Guru Honorer Ini Dipecat Melalui Pesan Singkat, Begini Ceritanya

Sakit tumor payudara

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Andi Syamsiar mengatakan, pihaknya akan mencari solusi untuk kasus Hervina dan berencana menemukan kedua belah pihak.

"Kami selaku pimpinan akan mencarikan solusi dan akan mempertemukan kedua pihak," kata Andi.

Terkait hal tersebut, Hervina mengaku masih belum bisa datang memenuhi panggilan Dinas Pendidikan Kabupaten Bone.

Ternyata, selama ini Hervina sakit tumor payudara. Hal tersebut sudah disampaikan kepada pengawas dan operator kecamatan.

Baca juga: Guru Honorer Ini Dipecat gara-gara Unggah Gaji Rp 700.000 di Medsos

Ia bercerita, dokter telah menyarankan untuk operasi payudara. Namun, ia memilih pengobatan herbal dan tradisional.

Hervina menerima surat panggilan dari dinas pada hari Rabu. Padahal, dua hari sebelumnya ia pergi ke Bone.

"Senin, Selasa saya di Bone. Rabu baru ada suratnya. Kita tahu perjalanan ke Kota Watampone jauh. Saya tidak boleh terlalu capek," beber Hervina.

"Saya telepon pengawas dan operator kecamatan bahwa bukan saya tidak mau datang. Kita tahu kondisi saya, sekarang belum sembuh total dan tidak boleh terlalu capek. Makanya, saya tidak sempat hadir," kata Hervina, Jumat (12/2/2021) dilansir dari Tribunbone.com.

Baca juga: Modus Ajak Nonton Film Porno di Ponsel, Oknum Guru Ini Cabuli 5 Muridnya

Hervina bercerita bahwa ia pernah tidak masuk mengajar selama beberapa bulan karena kondisi parah tumor payudara yang dideritanya.

Saat itu ia tak mampu menahan rasa sakit sehingga tidak memungkinkan untuk mengajar.

"Saat itu kondisi tumor payudara yang saya alami parah. Saya hanya mengenakan sarung, tidak bisa pakai baju. Tidak mungkin saya ke sekolah dengan pakaian tidak rapi," ujarnya.

Kata Hervina, kondisinya tersebut diketahui oleh kepala sekolah Hamsinah karena dia pernah datang membesuk saat Hervina sakit.

Baca juga: Oknum Guru Cabuli Siswa Laki-laki Berkali-kali, dari Korban Masih SD hingga SMP

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com