Untuk menuju Desa Sadar, warga harus melalui Kabupaten Soppeng atau Kabupaten Barru dengan melewati pegunungan dan akses jalan yang belum teraspal.
Baca juga: Berawal Unggah Gaji di Medsos, Guru Honorer Ini Dipecat Melalui Pesan Singkat, Begini Ceritanya
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Andi Syamsiar mengatakan, pihaknya akan mencari solusi untuk kasus Hervina dan berencana menemukan kedua belah pihak.
"Kami selaku pimpinan akan mencarikan solusi dan akan mempertemukan kedua pihak," kata Andi.
Terkait hal tersebut, Hervina mengaku masih belum bisa datang memenuhi panggilan Dinas Pendidikan Kabupaten Bone.
Ternyata, selama ini Hervina sakit tumor payudara. Hal tersebut sudah disampaikan kepada pengawas dan operator kecamatan.
Baca juga: Guru Honorer Ini Dipecat gara-gara Unggah Gaji Rp 700.000 di Medsos
Ia bercerita, dokter telah menyarankan untuk operasi payudara. Namun, ia memilih pengobatan herbal dan tradisional.
Hervina menerima surat panggilan dari dinas pada hari Rabu. Padahal, dua hari sebelumnya ia pergi ke Bone.
"Senin, Selasa saya di Bone. Rabu baru ada suratnya. Kita tahu perjalanan ke Kota Watampone jauh. Saya tidak boleh terlalu capek," beber Hervina.
"Saya telepon pengawas dan operator kecamatan bahwa bukan saya tidak mau datang. Kita tahu kondisi saya, sekarang belum sembuh total dan tidak boleh terlalu capek. Makanya, saya tidak sempat hadir," kata Hervina, Jumat (12/2/2021) dilansir dari Tribunbone.com.
Baca juga: Modus Ajak Nonton Film Porno di Ponsel, Oknum Guru Ini Cabuli 5 Muridnya
Hervina bercerita bahwa ia pernah tidak masuk mengajar selama beberapa bulan karena kondisi parah tumor payudara yang dideritanya.
Saat itu ia tak mampu menahan rasa sakit sehingga tidak memungkinkan untuk mengajar.
"Saat itu kondisi tumor payudara yang saya alami parah. Saya hanya mengenakan sarung, tidak bisa pakai baju. Tidak mungkin saya ke sekolah dengan pakaian tidak rapi," ujarnya.
Kata Hervina, kondisinya tersebut diketahui oleh kepala sekolah Hamsinah karena dia pernah datang membesuk saat Hervina sakit.
Baca juga: Oknum Guru Cabuli Siswa Laki-laki Berkali-kali, dari Korban Masih SD hingga SMP
Ia juga menyampaikan sudah dua kali dikeluarkan dari sekolah. Salah satunya adalah saat dia sakit. Bahkan, honornya sebagai pengajar beberapa bulan sebelum jatuh sakit tidak diberikan.
"Saya tidak diberikan gaji, padahal berapa bulan saya mengajar. Tapi, saya juga tidak mau minta," paparnya.
Terkait informasi yang mengatakan bahwa ia sempat berhenti mengajar, Hervina mengakuinya. Saat itu ia sempat berhenti mengajar dan ikut suaminya bekerja di Pulau Kalimantan. Namun, tidak sampai lima tahun.
Saat pulang ke Bone, ia dipanggil oleh Jumrang yang merupakan suami Hamsinah, kepala sekolah yang sekarang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.