KOMPAS.com - Saat ini, Mujimin, seorang perajin bambu asal Pedukuhan Nabin, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY), tengah bekerja keras menghasilkan 40.000 pesanan nampan yang akan dikirim ke Belanda.
Dalam masa kontrak selama setahun, nampan-nampan itu dikirim sejumlah 4.000 pcs tiap bulan menggunakan kontainer.
Mujimin menuturkan untuk menyesuaikan selera pasar Eropa, kerajinan baki bambu ciptaannya dikonsep ramah lingkungan.
Baca juga: Pandemi Tak Halangi Nampan dari Desa di Kulon Progo Tembus Pasar Eropa
“Baki ini tanpa logam, diganti tusuk sate (sebagai pakunya), lem pasta atau lem untuk bambu. Tidak boleh ada logam dalam nampan. Bambu juga tidak boleh ada pengawet. Ini karena semangat go green dan ramah lingkungan. Intinya jangan diawetkan, tapi mesti dibersihkan,” ujar Mujimin di rumah produksinya, Jumat (5/2/2021).
Baki berbentuk persegi empat dengan tinggi 7 sentimeter, panjang 56 sentimeter, dan lebar 36 sentimeter itu seluruh bahannya menggunakan bambu.
Jenis bambu yang dipakai adalah cendani dan bambu apus jawa.
Bambu cendani didatangkan dari luar Kulon Progo, sedangkan bambu apus didapatnya dari kebun yang banyak ditemukan di Nabin.
Baca juga: Diduga Goda Pengunjung Malioboro, Oknum Jogoboro Disanksi Push Up
Kerapian menjadi tantangan utama dalam pengerjaan nampan bambu ini.
Contohnya saat pembuatan siku. Ternyata, bahan bambu lebih susah ketimbang memakai kayu.
Proses pembuatan baki bambu ini diawasi terus oleh pembelinya.
Setiap hari, Mujimin harus melaporkan proses produksinya dalam bentuk video.
Baca juga: Ganjar Pastikan Jawa Tengah Tidak Akan Di-lockdown
Mereka menginginkan semua karya dihasilkan dikerjakan oleh tangan manusia, bukan pabrik.
“Lagi pula, bambu belum ada yang dibuat pabrik. Mereka menilai usaha kerjanya, mulai membuat presisi, kerapian, dan membuat lurus semua bambu yang tidak mungkin bisa lurus 100 persen. Proses kerja ini sangat diminati oleh pemesan di Belanda,” ujarnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.