Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Pandemi Tak Halangi Nampan dari Desa di Kulon Progo Tembus Pasar Eropa

Kompas.com - 08/02/2021, 16:59 WIB

KULON PROGO, KOMPAS.com - Kegigihan mendorong Mujimin, warga asal Pedukuhan Nabin, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), merambah dunia lewat karya.

Di pedukuhan nan sepi, pria berusia 45 tahun ini kini sedang berjibaku membuat 40.000 baki atau nampan dari bahan bambu untuk dikirim negeri Belanda, Eropa.

Baki itu berbentuk persegi empat dengan tinggi 7 sentimeter, panjang 56 sentimeter, dan lebar 36 sentimeter.

Semua dari bahan serba bambu, utamanya jenis cendani dan bambu apus Jawa.

Baca juga: Bermula Ditanya Anak Kecil, Panut Tekuni Bisnis Ikan Cupang dan Raup Rp 50 Juta Per Bulan

Tanpa ada logam dalam tiap baki dan dikerjakan tanpa pengawet. Ini sesuai dengan ecogreen gaya hidup warga Eropa.

“Baki ini tanpa logam, diganti tusuk sate (sebagai pakunya), lem pasta atau lem untuk bambu. Tidak boleh ada logam dalam nampan. Bambu juga tidak boleh ada pengawet. Ini karena semangat go green dan ramah lingkungan. Intinya jangan diawetkan, tapi mesti dibersihkan,” kata Mujimin di rumah produksinya, Jumat (5/2/2021).

Pesanan ini bermula pada pertengahan 2020. Saat itu pandemi Covid-19 telah membuat bisnis bambunya surut.

Rumah produksi bambu milik Mujimin di Pedukuhan Nabin, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari rumah ini, 40.000 baki atau nampan dibikin untuk diekspor ke Belanda.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Rumah produksi bambu milik Mujimin di Pedukuhan Nabin, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari rumah ini, 40.000 baki atau nampan dibikin untuk diekspor ke Belanda.

Pertengahan tahun itu ada dua pembeli mencari para perajin bambu yang memang sangat terkenal di DIY. Para perajin bambu berkompetisi menunjukkan sampel.

Mujimin dikenal sebagai perajin bambu spesialis gedek atau anyaman bambu. Ia juga dikenal sebagai pembuat bangunan bambu, di antaranya seperti gazebo sampai homestay.

Ketika itu, contoh bikinan Mujimin mencuri hati buyer. Mereka kemudian memesan 40.000 baki untuk satu tahun produksi.

Baca juga: Ketika Pelaku Usaha Keberatan jika Lockdown Akhir Pekan Diterapkan . . .

 

Pengiriman dilakukan dalam satu kontainer tiap bulan atau sekitar 4.000 baki.

Baki bikinan Mujimin terbuat dari bambu cendani dan bambu apus Jawa. Bambu cendani didatangkan dari luar Kulon Progo, sedangkan bambu apus diperoleh dari kebun yang banyak ditemui di Nabin.

Orang mengenal bambu cendani sebagai bahan gagang sapu dan tongkat.

Di tangan Mujimin ini, cendani berubah bentuk dan nilai yang lebih mahal. Bila dibanding setangkai sapu seharga Rp 5.000 per buah maka satu nampan bisa dihargai Rp 40.000 lantas diekspor.

“Sayang kalau bambu mahal hanya dijadikan sapu,” kata Mujimin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Regional
Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Regional
Tatkala Jawa Mulai Rusak

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Regional
Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Regional
Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Regional
Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Regional
Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Regional
Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Regional
Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Regional
Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Regional
Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Regional
Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Regional
Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Regional
Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Regional
Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke