SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku kaget saat mendengar kabar duka meninggalnya budayawan Prie GS pada Jumat (12/2/2021).
Sebab, beberapa hari terakhir dirinya melihat kondisi Prie GS dalam keadaan sehat.
“Kami turut berduka, saya agak kaget karena beberapa waktu ini saya melihat mas prie kok masih sehat. Jadi saya tidak tahu kapan sakitnya, dan tadi pagi saya dikabari beliau meninggal tentu saya berdoa untuk beliau mudah-mudahan seluruh dosa-dosanya diampuni dan husnul khotimah,” ucapnya.
Ganjar juga turut melayat ke rumah duka Prie GS yang berada di Jalan Candi Kalasan Selatan II, Kalipancur, Semarang
Berpakaian putih dan mengenakan pecis, Ganjar menyampaikan duka mendalam kepada keluarga Prie GS.
Masih teringat di benak Ganjar kenangan bersama budayawan kelahiran Kendal tersebut.
“Beberapa kali kita gojekan ngledek saya, saya masih ingat, ‘sampeyan itu ndak cocok jadi Gubernur’. Itu kalimat yang menurut saya menarik, ‘karena gaya sampeyan itu bukan gaya gubernur’, dan itu ternyata yang menarik perhatian dari seorang prie GS,” ucapnya.
Tak hanya itu, Ganjar juga teringat pada momen saat dirinya berada dalam sebuah acara debat Pilkada jelang periode keduanya.
Saat itu, kata Ganjar, mendiang Prie GS melemparkan pertanyaan tentang apa arti keluarga baginya.
“Kemudian saya lari dari panggung, saya ketemu istri anak saya, saya cium karena dia lagi di kursi penonton dan saya tidak jawab apa-apa. Setelah itu mas Prie ngomong cerita, setelah debat itu dia sampaikan, ngertio aku rasido tekon, jawabanmu ki marakke teksek,” kenangnya.
Ucapan-ucapan tersebut, menurut Ganjar, itu kecerdasan-kecerdasan yang luar biasa.
Baca juga: Profil Prie GS, Budayawan Kelahiran Kendal yang Meninggal karena Serangan Jantung