Salin Artikel

Cerita Ganjar Kenang Sosok Budayawan Prie GS: Masyarakat Indonesia Kehilangan

Sebab, beberapa hari terakhir dirinya melihat kondisi Prie GS dalam keadaan sehat.

“Kami turut berduka, saya agak kaget karena beberapa waktu ini saya melihat mas prie kok masih sehat. Jadi saya tidak tahu kapan sakitnya, dan tadi pagi saya dikabari beliau meninggal tentu saya berdoa untuk beliau mudah-mudahan seluruh dosa-dosanya diampuni dan husnul khotimah,” ucapnya.

Ganjar juga turut melayat ke rumah duka Prie GS yang berada di Jalan Candi Kalasan Selatan II, Kalipancur, Semarang

Berpakaian putih dan mengenakan pecis, Ganjar menyampaikan duka mendalam kepada keluarga Prie GS.

Kenangan debat Pilkada

Masih teringat di benak Ganjar kenangan bersama budayawan kelahiran Kendal tersebut.

“Beberapa kali kita gojekan ngledek saya, saya masih ingat, ‘sampeyan itu ndak cocok jadi Gubernur’. Itu kalimat yang menurut saya menarik, ‘karena gaya sampeyan itu bukan gaya gubernur’, dan itu ternyata yang menarik perhatian dari seorang prie GS,” ucapnya.

Tak hanya itu, Ganjar juga teringat pada momen saat dirinya berada dalam sebuah acara debat Pilkada jelang periode keduanya.

Saat itu, kata Ganjar, mendiang Prie GS melemparkan pertanyaan tentang apa arti keluarga baginya.

“Kemudian saya lari dari panggung, saya ketemu istri anak saya, saya cium karena dia lagi di kursi penonton dan saya tidak jawab apa-apa. Setelah itu mas Prie ngomong cerita, setelah debat itu dia sampaikan, ngertio aku rasido tekon, jawabanmu ki marakke teksek,” kenangnya.

Ucapan-ucapan tersebut, menurut Ganjar, itu kecerdasan-kecerdasan yang luar biasa.


Sosok budayawan yang kritis

Selain itu, Ganjar juga melihat sosok Prie GS sebagai budayawan kritis yang paparannya disampaikan dengan sesuai kondisi riil.

“Atau (misalnya) menunjukkan bagaimana kanal banjir yang ada di Semarang waktu dibangun itu bagus bersih dan tiba-tiba ada org lagi buang air besar dipoto sama dia. Jadi cerita-cerita yang disampaikan selalu menarik, dan tentu masyarakat jateng masyarakat indonesia kehilangan seorang Prie GS,” pungkasnya.

Supriyanto atau lebih dikenal dengan nama Prie GS adalah budayawan kelahiran Kendal meninggal di usia ke 56 tahun.

Prie GS mengawali kariernya sebagai wartawan di harian umum Suara Merdeka.

Prie GS juga dikenal sebagai kartunis, penyair, penulis, dan public speaker di berbagai seminar, diskusi, dan menjadi host untuk acaranya sendiri, baik di radio maupun televisi.

Belakangan, Prie GS aktif membikin konten talkshow di media sosial dengan budayawan Candra Malik.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/12/13232201/cerita-ganjar-kenang-sosok-budayawan-prie-gs-masyarakat-indonesia-kehilangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke