PVMBG mengungkapkan penyebab amblesnya jalan tol tersebut.
Faktor pertama yakni karena material timbunan yang kurang padu.
Sebab, di daerah tersebut gerakan tanah relatif lambat karena kemiringan lereng yang tidak terlampau curam.
"Kemungkinan material timbunan yang kurang padu atau mudah tererosi," kata dia, Selasa (9/2/2021).
Curah hujan yang tinggi dan berimbas pada erosi juga menjadi salah satu faktor penyebab.
Lebih-lebih lokasi jalan tol tak jauh dari sungai besar.
"Curah hujan yang tinggi menjadi pemicu terjadinya pergerakan tanah," kata dia.
Baca juga: Penyebab Jalan Tol Cipali KM 122 Ambles Menurut PVMBG
Petama, PVMBG merekomendasikan agar pengelola memadatkan tanah di lokasi.
Hal itu dilakukan untuk menghindari retakan yang lebih besar.
"Segera menutup retakan dan dipadatkan agar air tidak meresap ke dalamnya yang dapat mempercepat pergerakan," kata dia.
Kemudian, PVMBG menyarankan supaya pengelola mengendalikan aliran air.
"Mengarahkan aliran air permukaan agar menjauhi area retakan," kata dia.
Penguatan lereng di tepian badan jalan pun dianggap perlu dilakukan untuk mengurangi laju erosi dan meningkatkan kestabilan lereng.
"Perlu penyelidikan geologi teknik sebagai landasan untuk perkuatan lereng (bor pile/sheer pile)," tutur Andiani.
Baca juga: 4 Fakta Jalan Tol Cipali Km 122 Ambles, Dipicu Hujan Deras dan Lajur Darurat Akan Dibangun