Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Jalan Tol Cipali KM 122 Ambles Menurut PVMBG

Kompas.com - 09/02/2021, 21:57 WIB
Agie Permadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gerakan tanah terjadi di Kilometer 122+400 arah Jakarta Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), tepatnya di Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Selasa (9/2/2021).

Akibatnya, sebagian jalan tol tersebut ambles dan retak sehingga tak bisa dilewati kendaraan.

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Andiani menyebut bahwa faktor penyebab amblesnya Jalan Tol Cipali ini diduga karena material timbunan yang kurang padu.

Baca juga: 4 Fakta Jalan Tol Cipali Km 122 Ambles, Dipicu Hujan Deras dan Lajur Darurat Akan Dibangun

"Kemiringan lereng yang tidak terlampau curam, sehingga gerakan tanah relatif lambat. Kemungkinan material timbunan yang kurang padu atau mudah tererosi," ucap Andiani dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (9/2/2021).

Selain itu, menurut Andiani, penyebab lain adalah pengaruh erosi air permukaan (air hujan maupun air sungai) di kaki lereng, mengingat lokasinya yang tak jauh dari sungai besar.

"Curah hujan yang tinggi menjadi pemicu terjadinya gerakan tanah," ucap dia.

Baca juga: Jalan Tol Cipali Ambles, Polisi Sebut Jalanan Rapuh dan Banyak Lubang


Gerakan tanah yang terjadi di Tol Cipali KM 122 pada Selasa, sekitar pukul 03.00 WIB ini merupakan jenis gerakan tanah berupa nendatan lambat atau rayapan yang ditandai dengan retakan pada badan jalan.

"Retakan terjadi pada badan jalan sepanjang 20 meter dengan kedalaman 1 meter pada jalur arah Jakarta," kata Andiani.

Menurut dia, lokasi amblesnya jalan tersebut merupakan daerah landai hingga agak curam yang berada di bantaran Sungai Cipunagara, dengan kemiringan lereng kurang dari 20 derajat.

Lokasi berada pada ketinggian antara 20-25 meter di atas permukaan laut.

"Berdasarkan Peta Geologi Lembar Bandung, Jawa (Silitonga, 1973), daerah bencana tersusun oleh batupasir tufaan, lempung dan konglomerat (Qos). Di sekitar area gerakan tanah tidak terdapat struktur geologi berupa lipatan maupun sesar/patahan," ucap Andiani.

Lebih lanjut, Andiani mengatakan bahwa berdasarkan Peta Prakiraan Wilayah Terjadinya Gerakan Tanah Februari 2021 di Kabupaten Subang, Jawa Barat, (Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), ruas Jalan Tol Cipali KM 122 berada pada wilayah dengan potensi gerakan tanah rendah.

"Artinya daerah ini mempunyai potensi rendah untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini jarang terjadi gerakan tanah, kecuali pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai dan gawir atau jika lereng mengalami gangguan. Gerakan tanah lama telah mantap kembali," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com