Hujan deras pada Jumat (5/2/2021) malam hingga Sabtu (6/2/2021) menyebabkan banjir di sejumlah wilayah di Kota Semarang saat pelaksanaan hari pertama "Jateng di Rumah Saja".
Melansir Tribun Jateng, BPBD Semarang menyebut, ada 27 jalan di Kota Semarang yang terendam banjir.
Ketinggian air mulai 20 sentimeter hingga 1 meter.
Bukan hanya banjir, longsor juga terjadi di beberapa titik Kota Semarang.
"Data pagi tadi ada lima titik longsor. Paling parah di Cinde dan Jomblang karena ada korban jiwa," kata Sekretaris BPBD Kota Semaranf Winarso, seperti dikutip dari Tribun Jateng.
Sehingga terpaksa, pada pelaksanaan hari pertama "Jateng di Rumah Saja" warga harus memantau banjir di lingkungan mereka.
Beberapa warga juga harus keluar rumah untuk mengungsi.
"Saya 19 tahun tinggal di Jalan Tunjung Biru, Palebon ini merupakan banjir terbesar," tutur salah seorang warga, Suryo Nur Cahyo (34).
Menurut data BPBD Semarang, ada 76 kelurahan di 10 kecamatan yang terendam banjir. Banjir juga membuat sejumlah objek vital seperti stasiun lumpuh.
Baca juga: Ini Jurus Pemkot Semarang Atasi Banjir yang Rendam 10 Kecamatan hingga Obyek Vital
Alasannya, mereka khawatir akan sepi pembeli jika tetap buka.
Selain itu, mereka juga memilih libur lantaran khawatir terpapar Covid-19.
Sebab, dua kali Pasar Harjodaksino ditutup setelah ada pedagang yang terinfeksi Covid-19.
"Hanya sekitar 25 persen pedagang yang buka (hari pertama Jateng di Rumah Saja)," kata Lurah Pasar Harjodaksino, Listianto.
Baca juga: Pedagang Pasar Tradisional di Solo Pilih Libur 2 Hari Saat Jateng di Rumah Saja