Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Daerah yang Izinkan Pasar hingga PKL Beroperasi Saat "Jateng di Rumah Saja" Beserta Alasannya

Kompas.com - 04/02/2021, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

2. Pasar hingga pusat keramaian di Batang buka, bupati: rakyat butuh makan

Beralasan memikirkan nasib pedagang kecil dan rakyat yang hanya mendapatkan rezeki di dakhir pekan, Bupati Batang Wihaji tetap mengizinkan pasar tradisional, tempat wisata hingga pusat keramaian buka ketika 'Jateng di Rumah Saja' berlangsung.

“Di situ (akhir pekan) aktivitas ekonomi rakyat mendapatkan rejeki, kita memahami suasana kebatinan Pak Gubernur, tapi kita harus memahami suasana kebatinan rakyat Batang. Rakyat butuh makan,” kata dia.

Menurutnya, hal tersebut diambil sesuai dengan kondisi kearifan lokal Batang.

“Surat edaran sudah saya baca, ada poin akhir yang harus kita lihat kondisi lokal Batang dengan menerjemahkan SE tersebut yang harus memahami suasana kebatinan rakyat, seperti pedagang somai, mi ayam keliling atau para pelaku UMKM yang mendapat rejeki di hari libur akhir pekan,” kata Wihaji,

Meski mengizinkan mereka beraktivitas, Wihaji menekankan untuk memberlakukan protokol kesehatan ketat.

"Silakan yang tidak ada aktivitas ya di rumah saja. Tapi yang mencari rejeki silakan cari rejeki," jelas dia.

Baca juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja, Pasar hingga Pusat Keramaian di Batang Tetap Buka

3. Di Banyumas, pasar boleh buka tapi hanya dimasuki beberapa orang

Ilustrasi pasar tradisionalKOMPAS.COM/TRI WAHYUNI Ilustrasi pasar tradisional
Di Banyumas, pemerintah daerah mengizinkan pasar tradisional tetap buka.

Namun kelonggaran itu disertai dengan aturan kapasitas pengunjung dan penjual di pasar.

"Kami ada kelonggaran yaitu di pasar tradisional, boleh buka, tapi dengan melihat jumlah, jadi akan dilakukan pengaturan yang masuk berapa orang," kata Sekda Banyumas Wahyu Budi Saptono.

Sedangkan untuk mal, pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan objek wisata tetap dilarang beroperasi selama dua hari.

Untuk mendukung gerakan itu, tim gabungan akan melakukan pemantauan di Banyumas.

"Ada tim penyapu, tim gabungan, kalau (misal) ada kafe yang buka akan kami minta tutup. Sebetulnya yang seperti ini sudah dilakukan di Banyumas, ini kesempatan bersama-sama (se-Jateng) mudah-mudahan bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19," kata Wahyu.

Baca juga: Jateng di Rumah Saja, Semua Lampu Jalan di Kota Tegal Dipadamkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com