SEMARANG, KOMPAS.com - Penyidik Polda Jawa Tengah menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Raplan Sianturi, orangtua dari pasien Samuel Reven, sebagai pelapor kasus dugaan malapraktik di RS Telogorejo Semarang.
Sebelumnya, pihak RS Telogorejo Semarang dilaporkan oleh Raplan Sianturi tercatat dengan nomor register STPA/46/I/2021/Reskrimsus tertanggal 25 Januari 2021.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna mengatakan, pihak pelapor tidak hadir saat dipanggil untuk mengklarifikasi kasus tersebut.
"Baru akan digelar oleh Ditkrimsus," kata Iskandar kepada Kompas.com, Senin (1/2/2021).
Untuk itu, pihaknya akan menjadwalkan ulang pemanggilan terhadap pelapor.
"Sudah dipanggil pelapornya untuk klarifikasi tapi tidak bisa datang karena tinggalnya di Jakarta. Akan dijadwalkan ulang undangannya oleh Ditreskrimsus," ujarnya.
Sementara itu, kuasa hukum keluarga pasien Artha Uli mengatakan, pihaknya akan melakukan klarifikasi terlebih dahulu dengan Dinas Kesehatan Jawa Tengah.
"Kami baru ada undangan dari Dinas Kesehatan untuk hari Kamis. Besok saya infokan kalau sudah ada jadwal di Ditreskrimsus," jelasnya saat dikonfirmasi.
Sebelumnya diberitakan, salah satu rumah sakit di Kota Semarang, Jawa Tengah, dilaporkan ke pihak kepolisian oleh orangtua pasien atas dugaan malapraktik karena menyebabkan kematian.
Baca juga: Malapraktik, Dokter Kecantikan Gadungan Ditangkap, Korban Masuk Rumah Sakit
Keterangan dari kuasa hukum keluarga, cerita bermula saat pasien yang bernama Samuel Reven (26) periksa ke poli di RS Telogorejo karena mengeluhkan sakit asam lambung.
Pasien asal Jakarta ini memang sedang berkunjung ke Kota Semarang hendak bertemu dengan adiknya yang sedang menjalani masa pendidikan di Akmil.
Setelah diperiksa, kondisi Samuel membaik sehingga diperbolehkan langsung pulang.
Namun, keesokan harinya kondisi kesehatannya menurun sehingga periksa ke rumah sakit yang sama.
Tiba di rumah sakit, ia bertemu dengan dokter dan dianjurkan masuk ke High Care Unit (HCU) karena gulanya tinggi.
Namun, Samuel tak kunjung dibawa ke HCU malah menunggu sekitar 7 jam di IGD karena tak kunjung mendapatkan kamar untuk perawatan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.