Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRK Sidak RSU Meulaboh Terkait Dugaan Malapraktik yang Tewaskan Pasien Anak

Kompas.com - 22/10/2018, 14:42 WIB
Raja Umar,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEULABOH, KOMPAS.com - Adanya dugaan malapraktik yang mengakibatkan seorang anak meninggal dunia usai disuntik saat menjalani perawatan di Ruang Anak Rumah Sakit Umum (RSU) Cut Nyak Dhien Meulaboh, membuat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat langsung turun ke rumah sakit untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak).

“Kita sidak ke Rumah Sakit untuk mengetahui penyebab meninggalnya pasien anak yang diduga salah suntik, karena kita melihat ada kejanggalan dalam insiden itu,” kata Ketua DPRK Aceh Barat Ramli Se kepada media, Senin (22/10/2018).

Hasil sidak Anggota DPRK ke RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh yang dipimpin oleh Ramli Se menemukan kejanggalan terhadap petugas piket ruang anak yang menangani pasien. Petugas tersebut merupakan tenaga honor yang baru bekerja sejak April 2018 lalu.

Baca juga: Salah Suntik Berujung Pasien Anak Meninggal, Keluarga Korban Minta Polisi Usut Dugaan Malapraktik

“Berdasarkan data yang kita temukan di Rumah Sakit, saat kejadian yang menangani pasien anak tersebut merupakan tenaga honor baru tamatan 2016 dan baru mulai bekerja sejak April 2018, sementara ada petugas PNS pada saat kejadian tidak masuk karena alasan sakit,“ katanya.

Ramli mengaku sangat menyesalkan terhadap pelayanan RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh saat ini yang dinilai sangat buruk, sehingga ia akan segera memanggil pihak rumah sakit ke DPRA untu segera dilakukan evaluasi dan pembenahan terhadap pelayanan.

“Ini direktur rumah sakit akan segera kita panggil, tadi saat kami sidak direktur dan dokter menghindar semua, tapi kami punya data siapa yang piket, dokternya siapa, dalam waktu dekat akan kita panggil”, jelasnya.

Masih kata Ramli, petusa medis di RSU Cut Nyak Dhien saat ini umumnya tenaga baru honorer yang direkrut pada Tahun 2018 sebanyak 1.200 orang, sementara banyak petugas medis yang lama dan sudah senior dipindahkan ke Puskesmas di Kecamatan.

Baca juga: Dugaan Kasus Malapraktik Salah Suntik di Meulaboh, Polisi Amankan Barang Bukti

“Ini sangat fatal kami lihat, sekarang petugas di RSU Cut Nyak Dhien kebanyakan tenaga honor yang direkrut 1.200 orang pada tahun 2018, sementara yang tenaga yang PNS dan honor yang lama dipindahkan ke Puskesmas Kecamatan,” ujarnya.

Internal audit

Sementara itu menurut Yunizar, Kasi Hukum Kemitraan dan Humas RSU Cut Nyak Dhien yang menerima tim sidak DPRK menyebutkan obat yang diganankan terhadap pasien anak yang meninggal usai disuntik itu merupakan obat jenis jenerik.

Namun pihaknya belum dapat menjawab penyebab pasti karena pihak rumah sakit sedang melakukan audit terhadap dokter dan petugas perawat yang menangani pasien saat kejadian.

“Obat yang digunakan merupakan jenerik, tapi mengenai penyebab pastinya kami belum dapat menjawab karena masih dalam audit internal,” terangnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com