Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan vaksin memang seharusnya diberikan dua kali untuk memperoleh hasil optimal.
"Diberikan dua kali, pertama dan kedua itu kita istilahkan penguat. Kalau memang baru satu kali belum memberikan efek kekebalan atau pembentukan antibodi belum memadai," katanya.
Dia menegaskan, bukan vaksin yang membuat bupati positif Covid-19.
"Jadi bukan menjadi positif gara-gara vaksin, tapi kebetulan saja seminggu yang lalu itu ikut vaksin lalu hari ini positif," tutur dia.
Baca juga: Kisah Ibu Digugat Anak Kandung, Punya Fortuner tapi Dianggap Sewa
Seperti keterangan dinas kesehatan, Sri mengatakan vaksin yang sudah dia peroleh masih belum optimal karena baru satu kali diberikan.
"Saya meyakini hasil swab positif ini bukan dari vaksin yang saya terima. Tidak ada laporan di dunia yang menyatakan virus mati di vaksin itu kembali hidup," kata Sri Purnomo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/1/2021).
Sri Purnomo menegaskan, tetap mendukung dan menyukseskan program vaksinasi yang sedang berjalan.
"Mari kita teruskan target vaksinasi sampai 70% masyarakat Indonesia. Dan kita tetap berjuang dengan berdisiplin protokol kesehatan agar pandemi ini berkurang," sebut Sri Purnomo.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor : Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.