Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Bupati Sleman Terpapar Covid-19 Sepekan Usai Disuntik Vaksin

Kompas.com - 22/01/2021, 10:10 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Kabar mengejutkan datang dari Bupati Sleman Sri Purnomo yang dinyatakan positif Covid-19 sepekan setelah dia menjalani penyuntikan vaksin Sinovac.

Sempat merasakan gejala, Sri Purnomo kini masih dalam kondisi baik dan menjalankan isolasi mandiri.

Dinas Kesehatan memastikan, penyebab bupati terpapar Covid-19 bukan karena suntikan vaksin.

Berikut perjalanan Bupati Sleman Sri Purnomo diketahui positif terinfeksi corona:

Baca juga: Jadi Orang Pertama Disuntik Vaksin, Bupati Sleman: Seperti Digigit Semut


Jadi orang pertama yang disuntik vaksin di Sleman

ri Purnomo merupakan orang pertama di Sleman yang mendapatkan suntikan vaksin.

Dia disuntik vaksin di Puskesmas Ngemplak pada Kamis (14/1/2021). Saat itu, kepada awak media, bupati menyampaikan kesannya usai mendapatkan suntikan.

"Ketika divaksin tadi rasanya ketika dirasakan itu seperti digigit semut, clekit begitu," ungkap dia.

Setelah divaksin, bupati mengaku tidak merasakan efek samping.

"Sudah lebih dari tiga puluh menit reaksinya itu rasa-rasanya seperti biasa-biasa ya," kata dia.

Baca juga: 2 Hari Sebelum Positif Covid-19, Bupati Sleman Bertemu HB X dan Menteri KP

 

Ilustrasi tes swab PCRDOK. SHUTTERSTOCK Ilustrasi tes swab PCR
Kabar positif Covid-19

Sepekan setelah menjalani vaksinasi, Purnomo ternyata dinyatakan terpapar corona.

Sri Purnomo telah melalui rapid test dan PCR dengan hasil positif Covid-19.

Kabar tersebut disampaikan oleh Sekda Kabupaten Sleman.

"Hasil antigen kemarin dan hasil PCR tadi pagi itu ( Bupati Sleman Sri Purnomo) positif (Covid-19)," ujar Sekda Kabupaten Sleman Harda Kiswaya, Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Terjangkit Covid-19 Setelah Divaksinasi, Ini Kata Bupati Sleman

Sempat batuk dan suhu naik

Bupati Sleman Sri Purnomo saat jumpa pers di Kompleks Pemkab Sleman.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Bupati Sleman Sri Purnomo saat jumpa pers di Kompleks Pemkab Sleman.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengatakan bupati sempat mengalami batuk dan suhu tubuhnya meningkat.

"Kemarin siang Pak Bupati meminta diperiksa swab antigen karena malam Rabunya merasakan batuk-batuk dan suhu tubuhnya 37,6 derajat jadi di atas 37,3," ucapnya.

Namun setelah dilakukan foto scan paru-paru, hasilnya masih dalam kondisi baik, tidak mengalami pneumonia.

Baca juga: Bingung Digugat Anak gara-gara Fortuner, Ibu: Allah Menemani Ibu-ibu yang Besarkan Anaknya dengan Ikhlas

Diduga tertular kepala dinas

Joko Hastaryo juga mengungkap kemungkinan bupati tertular Covid-19 dari seorang kepala dinas jajarannya.

Tanpa menyebut identitas, Joko mengatakan kepala dinas itu awalnya merupakan tracing dari pegawainya.

"Dari tracing ternyata sampai ke pimpinannya. Awalnya swab antigen, kalau hasil PCR-nya (kepala dinas) baru tadi siang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo saat dihubungi, Kamis (21/1/2021).

Sebelum tahu positif Covid-19, kepala dinas itu sempat bertemu Sri Purnomo.

"Kebetulan hari Senin beliau (pimpinan OPD yang positif) menghadap ke bupati. Sehingga Bapak Bupati kontak cukup lama," ungkap Joko.

Baca juga: Anak-anak Temukan Bagian Tubuh Diduga Korban Sriwijaya Air, Tersisa Beberapa Helai Rambut, Dikirim ke Tanjung Priok

Sempat bertemu Sultan dan menteri

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X saat ditemui wartawan di kompleks kepatihan, Yogyakarta.Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X saat ditemui wartawan di kompleks kepatihan, Yogyakarta.

Bupati Sleman rupanya sempat bertemu sejumlah orang sebelum dinyatakan positif Covid-19, antara lain Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono.

Pertemuan dengan Menteri KP terjadi pada Senin (18/1/2021) saat penebaran benih ikan di embung Dusun Gadingan, Kelurahan Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman.

Kemudian pada Selasa (19/1/2021), bupati bertemu dengan Sultan saat pemasangan patok pembangunan trase Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.

Sejumlah pegawai pun sempat berinteraksi dengan Sri Purnomo dan akan menjalani rapid test antigen massal.

Baca juga: Cerita Bayi Bernama Siti Noor Banjiriah, Lahir di Atas Perahu Saat Banjir Kalsel

Penjelasan kepala dinas

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan vaksin memang seharusnya diberikan dua kali untuk memperoleh hasil optimal.

"Diberikan dua kali, pertama dan kedua itu kita istilahkan penguat. Kalau memang baru satu kali belum memberikan efek kekebalan atau pembentukan antibodi belum memadai," katanya.

Dia menegaskan, bukan vaksin yang membuat bupati positif Covid-19.

"Jadi bukan menjadi positif gara-gara vaksin, tapi kebetulan saja seminggu yang lalu itu ikut vaksin lalu hari ini positif," tutur dia.

Baca juga: Kisah Ibu Digugat Anak Kandung, Punya Fortuner tapi Dianggap Sewa

Bupati yakini bukan karena vaksinasi

Kanada telah mendapatkan cukup vaksin untuk memvaksinasi seluruh penduduknya sebanyak lima kali.REUTERS via BBC INDONESIA Kanada telah mendapatkan cukup vaksin untuk memvaksinasi seluruh penduduknya sebanyak lima kali.
Bupati Sleman Sri Purnomo menyatakan dirinya dalam kondisi bugar dan tetap akan bekerja secara daring.

Seperti keterangan dinas kesehatan, Sri mengatakan vaksin yang sudah dia peroleh masih belum optimal karena baru satu kali diberikan.

"Saya meyakini hasil swab positif ini bukan dari vaksin yang saya terima. Tidak ada laporan di dunia yang menyatakan virus mati di vaksin itu kembali hidup," kata Sri Purnomo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/1/2021).

Sri Purnomo menegaskan, tetap mendukung dan menyukseskan program vaksinasi yang sedang berjalan.

"Mari kita teruskan target vaksinasi sampai 70% masyarakat Indonesia. Dan kita tetap berjuang dengan berdisiplin protokol kesehatan agar pandemi ini berkurang," sebut Sri Purnomo.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor : Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com