KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Universitas Telkom asal Karawang, Jawa Barat, Fathan Ardian Nurmiftah (18) tewas dibunuh.
Kasus tersebut terungkap setelah jenazah korban ditemukan warga di parit persawahan Dusun Kecemek, Desa Bayur Kidul, Kecamatan Cilamaya Kulon, pada Rabu (13/1/2021).
Saat pertama kali ditemukan warga itu kondisi korban diketahui sangat memprihatinkan. Sebab, dibungkus plastik dan tubuhnya dililit dengan bed cover.
Ayah Fathan, Kadiman saat ditemui di rumahnya terlihat masih syok dan tak percaya anaknya telah tewas.
Baca juga: Keluarga dari Mahasiswa Telkom yang Dibunuh Sempat Diminta Tebusan Rp 400 Juta
Terkait dengan peristiwa itu, ia hanya berharap pelaku dapat segera tertangkap dan dapat dihukum atas perbuatan yang dilakukan terhadap anaknya tersebut.
"Saya berharap pelaku ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku di Indonesia," ungkap Kadiman, Kamis (14/1/2021).
"Menurut saya sebagai orangtua, kasus ini sangat luar biasa. Saya berharap tidak terjadi lagi, ini yang terakhir," tambahnya.
Diceritakan Kadiman, terakhir kali korban meninggalkan rumah pada Minggu (10/1/2021) malam.
Saat itu, Fathan pamit untuk pergi menemui teman akrabnya dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat warna biru. Namun, hingga keesokan pagi tak kunjung pulang.
"Justru ada WhatsApp masuk melalui nomor anak saya dengan nada ancaman," katanya.
Dalam pesan tersebut, pelaku meminta uang tebusan sebesar Rp 400 juta jika ingin putranya selamat.
Khawatir terjadi sesuatu terhadap anaknya, ia dan istri lalu mencoba mencari tahu keberadaan Fathan dengan mengunjungi salah satu rumah teman akrabnya.
"Tapi, ternyata dia tak ada di sana," jelasnya.
Setelah upayanya untuk mencari keberadaan anaknya tak membuahkan hasil, akhirnya keluarga melaporkannya kepada polisi.
Baca juga: Kisah Tragis Fathan, Tewas Dibunuh Rekannya gara-gara Tak Meminjami Uang