Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2021, 11:52 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kasus tewasnya Fathan Ardian Nurmiftah (18) asal Karawang, Jawa Barat, akhirnya terungkap

Mahasiswa Universitas Telkom tersebut ternyata tewas dibunuh rekannya sendiri.

Adapun motif pelaku melakukan pembunuhan itu diduga kecewa dengan korban karena tak dipinjami uang.

Para pelaku pembunuhan yang diketahui bernama Jhovi (31), Husain (21), dan Riko itu kini sudah diringkus polisi beserta sejumlah barang bukti.

Baca juga: Tersangka Pembunuhan di Karawang Minta Tebusan Saat Korban Sudah Tewas

Gara-gara tak dipinjami uang

Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra mengatakan, peristiwa pembunuhan tersebut terjadi pada Minggu (10/1/2020).

Saat kejadian itu, korban diajak pelaku Jo di kontrakannya yang berlokasi di Kampung Cilalung, Desa Mekarjaya, Kecamatan Purwasari, Karawang.

Di dalam kontrakan itu, antara pelaku dan korban terlibat keributan. Pelaku emosi karena korban tak menepati janjinya untuk memberikan pinjaman uang.

Karena masalah itu, pelaku lalu memukul korban. Mendapat serangan itu korban membalas dan perkelahian tak terhindarkan.

"Ada perkataan korban yang menyinggung, tersangka (Jo) kemudian memukul Fathan sekali," ujarnya.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Mahasiswa Telkom di Karawang, Pelaku Minta Uang Tebusan

Korban tewas dan pelaku minta tebusan

Saat perkelahian berlangsung, Jo membenturkan kepala Fathan ke tembok.

Setelah tak berdaya, pelaku yang gelap mata lalu mencekik korban hingga tewas.

Kemudian jenazah korban dililit plastik dan bed cover oleh pelaku bersama temannya Husain.

Lalu mereka meninggalkan jenazah itu berada di dalam kontrakan selama dua hari.

Pada Senin (11/1/2021), pelaku sempat meminta uang tebusan sebesar Rp 400 juta kepada keluarga korban.

Dalam pesan yang dikirimkan kepada keluarga korban itu, pelaku mengancam jika tidak mengirimkan uang seperti yang diminta akan membunuh korban.

Baca juga: Video Viral Bupati Sukoharjo Bentak Pedagang: Loh, Kamu Berani Mengatur Pemerintah Kenapa?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com