KARAWANG, KOMPAS.com - Keluarga dari Fathan Ardian, mahasiswa Universitas Telkom yang dibunuh di Karawang, Jawa Barat, sempat diminta uang tebusan sebesar Rp 400 juta.
Ayah Fathan, Kadiman mengungkapkan, putranya pamit pergi ke rumah teman akrabnya pada Minggu (10/1/2021) malam.
Kadiman pun mengizinkan anaknya pergi.
Baca juga: Penjelasan Ridwan Kamil soal Karawang Tidak Ikut Vaksinasi Tahap I
Fathan pergi dengan mengenakan celana dan kaos warna hitam, serta mengendarai sepeda motor merek Honda Beat warna biru.
Namun, hingga keesokan pagi, Fathan tak kunjung pulang.
"Justru ada WhatsApp masuk melalui nomor anak saya dengan nada ancaman," kata Kadiman saat ditemui di rumahnya di Perumahan Dinas Peruri, Telukjambe Timur, Karawang, Kamis (14/1/2021).
Baca juga: Mayat Terlilit Kasur Dipastikan Mahasiswa Universitas Telkom, Polisi Ungkap Penyebab Kematiannya
Kadiman dan istrinya tak langsung menggubris pesan itu.
Mereka lalu bertandang ke rumah teman akrab putranya.
"Ternyata dia tidak di sana," ucap Kadiman.
Kepada orang tuanya, si penculik meminta tebusan Rp 400 juta apabila ingin Fathan selamat.
Pelaku kemudian mengirim nomor rekening.
Namun, menurut Kadiman, pihak keluarga memilih melapor kepada polisi.
Kadiman berharap polisi mengusut tuntas kasus ini.
Ia ingin pelaku ditangkap dan diadili.
"Saya berharap pelaku ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku di Indonesia," ungkap Kadiman.
Baca juga: Mayat Terlilit Kasur adalah Mahasiswa Universitas Telkom, Polisi Tangkap Dua Pembunuhnya
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.