"Tahu apa kamu soal pandemi," kata dia, menirukan ucapan WNA yang ditegurnya.
Tak hanya itu, saat diberikan sanksi push up misalnya, mereka malah tertawa.
"Mereka yang terjaring cuek saja terhadap prokes, kita merasa harga diri kita dilecehkan," terangnya.
Baca juga: Pemilik Rumah dan Satpam Terancam Hukuman Seumur Hidup akibat Aniaya Maling hingga Tewas
Selain itu, Suryanegara juga sering mendapat keluhan dari para pengusaha restoran dan bar di wilayah Badung.
Sebab, para turis itu sering kedapatan berkerumun dan tak mengindahkan protokol kesehatan saat berkunjung di lokasi tersebut.
Ketika hendak diingatkan penjaganya, mereka terkadang malah marah-marah.
Keluhan lainnya adalah sering nongkrong lama tapi tak banyak melakukan belanja.
"Mereka (pengusaha) curhat orangnya banyak tapi yang belanja sedikit. Kadang-kadang, mereka masuk ke tempat hanya beli bir dan air putih saja, bisa lima jam di tempat itu," kata dia.
Baca juga: Fakta Pemilik Rumah dan Satpam Jadi Tersangka Setelah Aniaya Pencuri hingga Tewas
Terkait dengan banyaknya temuan para WNA yang abai dengan protokol kesehatan itu, Suryanegara beranggapan karena mereka merasa mampu membayar denda.
Sehingga, wajar jika mereka diberikan sanksi dan teguran oleh petugas cenderung menyepelekan.
Menyikapi hal itu, dirinya mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pihak Imigrasi dan konsulat asal negara dari para WNA tersebut.
Pihaknya berharap, konsulat bisa lebih tegas dalam memberikan teguran kepada warganya yang terbukti abai dengan protokol kesehatan.
Penulis : Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor : Robertus Belarminus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.