Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19, Masih Ada Tenaga Medis yang Ragu dan Takut Divaksin...

Kompas.com - 07/01/2021, 18:01 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

AMBON, KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 untuk tenaga medis di Provinsi Maluku akan dimulai pada 15 Januari 2021. Provinsi Maluku sedang menyiapkan distribusi vaksin ke 11 kabupaten kota di wilayah itu.

Di Provinsi Maluku, tercatat 15.120 tenaga medis yang akan mendapatkan vaksinasi. Belasan ribu tenaga medis itu telah didata pemerintah daerah di 11 kabupaten dan kota di Maluku.

Pemerintah Provinsi Maluku memastikan seluruh tenaga medis yang terdata akan mengikuti vaksinasi sesuai jadwal yang ditentukan mulai 15 Januari hingga April 2021.

Meski sudah ada jaminan dari pemerintah, faktanya masih ada tenaga medis yang ragu menjalani vaksinasi.

Beberapa di antara mereka menolak untuk mendapatkan vaksin Covid-19 pada tahap pertama itu.

Baca juga: Belum Ada Kepala Daerah di Maluku yang Bersedia Jadi Penerima Vaksin Covid-19 Tahap Pertama

"Secara pribadi beta (saya) menolak, jujur saja saya masih ragu dan takut untuk divaksin, " kata AI salah satu tenaga medis di sebuah puskesmas di Kabupaten Buru saat dimintai tanggapannya oleh Kompas.com, Kamis (7/1/2021).

Ia keberatan mengikuti vaksinasi Covid-19 karena khawatir vaksin itu berdampak kepada kesehatannya.

"Kita kan belum tahu dampaknya nanti seperti apa, dan secara pribadi saya mau bilang siapa yang menjamin vaksin ini steril," katanya.

Seorang tenaga medis di Kabupaten Seram Bagian Barat, Anwar juga masih ragu menjalani vaksinasi. Padahal, vaksinasi tahap pertama itu untuk seluruh tenaga medis.

"Jujur saya secara pribadi juga masih ragu, dan sampai saat ini di kantor belum ada keputusan untuk kami wajib mengikuti vaksinasi itu," ujarnya.

Baca juga: RS Penuh, Jokowi Batasi Jawa-Bali

Anwar mengaku banyak rekannya yang masih was-was untuk mendapatkan vaksin.

"Bukan hanya saya, kita di sini mungkin 80-90 persen yang takut untuk divaksin, " katanya.

Salah satu tenaga medis di Kota Ambon, OL mengatakan, ia dan beberapa rekannya tak bersedia menerima vaksin Covid-19.

"Takutnya jangan sampai  cacat atau kenapa-kenapa begitu, Teman-teman saya juga berpikiran sama karena vaksin ini kan baru belum diuji coba," katanya.

Seorang tenaga medis yang bertugas di Kabupaten Buru Selatan, Fudlan Wael mengatakan, siap menjalani vaksinasi sesuai arahan atasannya.

Baca juga: Seorang Remaja Dirundung dan Dianiaya hingga Menangis, Polisi: Jangan Main Hakim Sendiri

"Kalau sudah ada arahan pasti saya ikut divaksin, saya tetap bersedia, " ujarnya saat dihubungi Kompas.com lewat ponsel.

Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Provinsi Maluku Doni Rerung mengaku belum mendengar keberatan atau penolakan dari tenaga medis.

Setidaknya, seluruh tenaga medis yang terdata menerima vaksinasi Covid-19 tahap pertama belum menyampaikan keberatannya.

"Sampai saat ini dari semua tenaga medis yang terdata belum ada yang menyampaikan penolakan, " ujarnya.

 

Sebelumnya, Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 menyatakan, dari hasil penelitian, vaksin Covid-19 Sinovac aman untuk digunakan. Hal tersebut disimpulkan berdasarkan kondisi relawan setelah dua tahap penyuntikan.

"Saya katakan bahwa selama ini kalau keamanannya cukup baik," kata Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin Covid-19 Kusnandi dilansir dari Kompas TV sebagaimana dikutip dari Youtube IKA Unpad, Selasa (5/1/2021).

Baca juga: Pemkot Surabaya Keberatan Lakukan Pembatasan Sosial, Ini Alasannya

Menurut Kusnandi, keamanan vaksin disimpulkan setelah tidak ditemukannya efek samping yang luar biasa dari vaksin Sinovac saat penelitian dilakukan.

"Kita telah mengikuti enam bulan, apa yang didapat dari enam bulan itu, ternyata kejadian sakitnya itu panas ringan, bengkak-bengkak sedikit, yang dalam dua hari sebanyak 20 persen itu sembuh sendiri," ungkap Kusnandi.

"Jadi kita telah lakukan selama enam bulan tidak terjadi apa-apa," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com