Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri BUMN Erick Thohir Minta Kepala Daerah Perhatikan Suhu Penyimpanan Vaksin Covid-19

Kompas.com - 07/01/2021, 17:03 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.comMenteri BUMN Erick Thohir meminta dengan hormat kepada seluruh kepala daerah di Indonesia untuk memerhatikan suhu penyimpanan vaksin Covid-19.

Vaksin Covid-19, harus disimpan di suhu 2-8 derajat Celsius untuk menjaga kualitas vaksin.

“Saya memohon dengan hormat kepada para pimpinan daerah, vaksinnya harus disimpan di suhu 2-8 derajat. Jangan sampai ada kegagalan di penyimpanan,” ujar Erick Thohir dalam kunjungannya ke Bio Farma, Kamis (7/1/2021).

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini pun memastikan vaksin Covid-19 sudah terdistribusi dengan baik dari Bio Farma ke 34 provinsi di Indonesia.

Baca juga: Palembang Siapkan 205 Petugas Vaksin, 14.604 Nakes Siap Divaksin, Tak Ada yang Menolak

Bahkan dengan sistem yang dimiliki Bio Farma, proses pendistribusian vaksin bisa dicek.

Misal, mobil pembawa vaksin ada di mana, no mobilnya berapa, kecapatan berapa, sampai di lokasi jam berapa berapa, bisa dilihat.

“Kalau mobilnya berhenti di warteg juga bisa dilihat. Tapi tidak bisa dilihat sopirnya makan dengan apa,” tutur dia.

Baca juga: Padang Panjang Ajukan 801 Dosis Vaksin Covid-19, Ini Peruntukannya

Selain itu, Erick mengecek kesiapan produksi vaksin di Bio Farma. Ada 10 storage bersuhu 2-8 derajat di Bio Farma yang masing-masing bisa menampung 8 juta vaksin.

Ada pula storage dengan suhu minus 20 derajat. Dengan berbagai fasilitas tersebut, ia optimistis Bio Farma bisa menyiapkan kapasitas produksi 250 juta.

Untuk 100 juta produksi sudah mengantongi sertifikat BPOM. Sisanya sebanyak 150 juta dosis vaksin masih memerlukan izin BPOM.

Sebelumnya, Bio Farma mulai mendistribusikan vaksin secara bertahap ke 34 provinsi sejak Minggu (3/1/2021). Vaksin tersebut berasal dari Sinovac, China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com