Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2020: Tragedi Susur Sungai Sempor di Sleman, 3 Guru Jadi Tersangka

Kompas.com - 26/12/2020, 16:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sepuluh siswa SMP Negeri 1 Turi meninggal saat susur sungai di Sleman, Yogyakarta pada Jumat (21/2/2020).

Kasus tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com di tahun 2020.

Di kasus tersebut, polisi menetapkan tiga tersangka dan dua di antaranya berstatus PNS yakni IYA (36) dan R (58).

Satu tersangka lainnya adalah DDS (58) tenaga bantu pembina dari luar sekolah.

Baca juga: Status PNS 2 Terdakwa Kasus Susur Sungai Sempor Bakal Dipulihkan Usai Dihukum

IYA memiliki peran untuk memberikan ide kegiatan melakukan susur sungai di lokasi tersebut. Dia juga tercatat sebagai guru olahraga di SMP tersebut.

Saat kejadian, ada tujuh pembina pramuka yang ikut acara tersebut. Enam orang mengikuti rombongan susur sungai ke lokasi dan satu orang menunggu di finish.

Setelah mengantar siswanya ke lembah Sempor, salah satu pembina meninggalkan lokasi untuk transfer uang ke bank.

Baca juga: Status PNS 2 Terdakwa Kasus Susur Sungai Sempor Bakal Dipulihkan Usai Dihukum

Ratusan siswa SMP N 1 Turi Sleman dilaporkan hanyut terbawa arus saat susur Sungai Sempor SlemanAntaranews.com Ratusan siswa SMP N 1 Turi Sleman dilaporkan hanyut terbawa arus saat susur Sungai Sempor Sleman
Hanya ada empat pembina pramuka yang terlibat selama kegiatan tersebut.

Total ada 249 siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Kelas 7 sebanyak 124 siswa dan kelas 8 sebanyak 125 siswa.

Total ada 10 korban yang ditemukan tewas dan 23 siswa ditemukan terluka.

Saat kejadian, kondisi arus sungai masih normal. Namun diperkirakan hujan turun di bagian kondisi hulu, sehingga siswa yang melakukan susur sungai terseret arus air.

Baca juga: Seorang Pembina Pramuka dalam Tragedi Susur Sungai Sempor Divonis 1,5 Tahun Penjara

Ahmad Bakir, seorang siswa SMPN 1 Turi, yang menjadi korban selamat bercerita kegiatan susur sungai itu dilakukan sekitar pukul 15.00 WIB.

Menurutnya, meski saat berangkat sekolah cuaca sedang hujan deras, namun saat tiba di sungai tersebut hujan mulai reda.

"Kegiatannya itu susur sungai. Saat reda kita turun ke sungai," katanya.

Saat awal susur sungai, kedalaman air masih normal, yaitu antara 50 sentimeter hingga satu meter. Tak lama kemudian germisi turun lalu tiba-tiba air datang dan semakin deras.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com