Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2020: Istri Otaki Pembunuhan Hakim PN Medan karena Cemburu dan Merasa Diselingkuhi

Kompas.com - 25/12/2020, 08:58 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pada tahun 2020, kasus pembunuhan Hakim PM Medan Jamaludin (55) menjadi perhatian publik. Otak pembunuhan Jamaludin adalah Zuraida Hanum (41) yang tak lain adalah istri Jamaludin.

Kasus pembunuhan tersebut dipicu hubungan rumah tangga Zuraida dengan Jamaludin yang tidak harmonis.

Jamaluddin ditemukan tewas pada Jumat, 29 November 2020 di Dusun II Bintang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, sekitar pukul 13.00 WIB.

Baca juga: Akhir Perjalanan Zuraida Istri Hakim PN Medan, Bunuh Suami dan Divonis Mati

Saat ditemukan, Jamaludin yang menggunakan baju olahraga tewas dengan badan kaku telentang di bangku nomor dua, tepatnya di belakang kursi sopir

Pada malam yang sama, Zuraida Hanum datang ke rumah sakit untuk melihat jenazah suaminya.

Ia terekam kamera menggunakan kerudung putih dan tangisannya pecah dari dalam mobil setelah tahu suaminya menjadi korban pembunuhan.

Setelah 40 hari peristiwa tersebut, Zuraida ditangkap polisi karena dinyatakan sebagai otak pembunuhan suaminya sendiri.

Baca juga: Vonis Mati Zuraida, Anak Hakim PN Medan Menangis: Ini yang Kami Harapkan

Jalin hubungan asmara dengan sopir pribadi

Adegan pertama dalam rekonstruksi tahap III pembunuhan Hakim PN MEdan, Jamaludin (55) dimulai saat mereka membuang sarung tangannya ke semak-semak di sekitar kebun sawit di Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Selasa (21/1/2020).KOMPAS.COM/DEWANTORO Adegan pertama dalam rekonstruksi tahap III pembunuhan Hakim PN MEdan, Jamaludin (55) dimulai saat mereka membuang sarung tangannya ke semak-semak di sekitar kebun sawit di Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Selasa (21/1/2020).
Jamaludin dan Zuraida menikah pada 2011 dan memiliki satu orang anak.

Seiring berjalannya wakti, Zuraida merasa cemburu karena merasa suaminya selingkuh dengan perempuan lain.

Zuraida pun menjalin hubungan asmara dengan Jefri Pratama (42) pada 2018. Jefri adalah sopir lepas yang sering digunakan Jamaludin.

Kepada Jefri, Zuraida kerap menceritakan masalah rumah tangganya.

Baca juga: Zuraida, Otak Pelaku Pembunuhan Hakim PN Medan, Divonis Mati

Zuraida juga berniat membunuh suaminya sendiri saat ia bertemu dengan Jefri di Coffe Town Ringroad Medan pada 25 November 2019.

Mereka mengajak Reza Pahlevi (29) untuk membunuh Jamaludin.

Zuraida memberikan uang Rp 2 juta kepada Reza untuk membeli ponsel, dua pasang sepatu, dua potong kaus, dan satu sarung tangan.

Baca juga: Cerita Ibu Pembunuh Hakim PN Medan, Pernah Ingatkan Jefri Hati-hati dengan Zuraida

Dibekap saat tidur di sebelah anak

Zuraida Hanum, istri sekaligus otak pembunuhan hakim PN Medan Jamaluddin, mendengarkan polisi saat membacakan berita acara rekonstruksi pembunuhan hakim PN Medan, Jamaludin di dalam kamar. Saat rekonstruksi terungkap jika tiga tersangka sempat berdebat karena pembunuhan tidak sesuai skenario sebab wajah korban lebam karena kerasnya dibekap.KOMPAS.com/DEWANTORO Zuraida Hanum, istri sekaligus otak pembunuhan hakim PN Medan Jamaluddin, mendengarkan polisi saat membacakan berita acara rekonstruksi pembunuhan hakim PN Medan, Jamaludin di dalam kamar. Saat rekonstruksi terungkap jika tiga tersangka sempat berdebat karena pembunuhan tidak sesuai skenario sebab wajah korban lebam karena kerasnya dibekap.
Pada 28 November 2019. Sekitar pukul 19.00 WIB, Zuraida menjemput Jefri dan Reza di Pasar Johor Jalan Karya Wisata.

Malam itu mereka langsung menuju ke rumah Zubaida dan Jamaluddin. Tiba di rumah, Zuraida langsung menutup pagar garasi mobil. Pelaku bersembunyi di lantai tiga.

Sekitar pukul 01.00 WIB, Zuraida menuntun pelaku ke kamar Jamaludin.

Saat tiba di kamar, Jefri dan Reza melihat Jamaludin tidur di kamar menggunakan sarung dan tidak memakai baju. Hakim PN Medan tersebut tak sendiri. Sang anak juga tidur di kasur yang sama.

Baca juga: Sidang Pembunuhan Hakim PN Medan, Sopir Zuraida Mengaku 5 Kali Diajak Membunuh Jamaluddin

Sementara posisi Zuraida berada di tengah kasur di antara anak dan suaminya.

Reza yang masuk ke dalam kamar langsung mengambil kain dari pinggir kasur, lalu membekap mulut dan hidup Jamaludin.

Sementara Jefri naik ke atas kasur, berdiri di atas Jamaludin, dan memegang kedua tangan korban di samping kanan kiri agar tidak berontak.

Zuraida yang berbaring di samping kiri suaminya menindih kaki korban dengan kakinya. Ia juga menenangkan sang anak yang sempat terbangun

Baca juga: Cemburu pada Asisten Pribadi Suaminya, Istri Hakim PN Medan: Kau Alasanku Sakit Hati dan Bunuh Korban

Waktu menunjukkan pukul 03.00 WIB. Mereka bertiga kembali berdiskusi untuk mencari tempat untuk membuang mayat, setelah yakin Jamaludin sudah tewas.

Mayat Jamaludin dibuang sekitar pulul 06.30 WIB. Jefri lalu menggeser persenling di posisi D, lalu mobil diarahkan ke jurang.

Siang hari, mayat Jamaludin ditemukan warga sekitar.

Baca juga: Sidang Pembunuhan Hakim PN Medan, Jaksa Jemput Saksi karena Takut Kesasar Lagi

Ingin bercerai dan miliki harta Rp 48 miliar

Tak hanya di dua rumah di Kelurahan Gedung Johor yang saat rekonstruksi pembunuhan hakim PN Medan, Jamaludin dikerumuni oleh warga yang penasaran. Di lokasi penemuan mayatnya di kebun sawit ini, warga juga ramai berdatangan melihat proses rekonstruksi tahap II yang dimulia dari rumah penjemputan pelaku, eksekusi hingga pembuangan.KOMPAS.COM/DEWANTORO Tak hanya di dua rumah di Kelurahan Gedung Johor yang saat rekonstruksi pembunuhan hakim PN Medan, Jamaludin dikerumuni oleh warga yang penasaran. Di lokasi penemuan mayatnya di kebun sawit ini, warga juga ramai berdatangan melihat proses rekonstruksi tahap II yang dimulia dari rumah penjemputan pelaku, eksekusi hingga pembuangan.
Sementara itu, Maimunah, salah seorang pengacara di Medan, mengatakan, Jamaludin sempat menghubunginya untuk mengurus perceraian dengan Zuraida.

Menurut Maimunah, keinginan cerai itu telah disampaikan ke sang istri, Zuraida, sejak September 2019.

Namun, dalam pertemuan kedua pada 2 September 2019, Jamaludin bercerita bahwa istrinya tak terima dengan perceraian tersebut dan tak ingin harta Jamaludin dibagi kepada anak-anak dari istri pertama hakim PN Medan itu.

Tiga hari sebelum korban ditemukan tewas, Maimunah mengatakan bahwa Jamaludin menyampaikan kepadanya untuk segera mendaftarkan gugatan cerai.

Baca juga: Istri Hakim PN Medan: Kalau Bukan Aku yang Mati, Dia yang Harus Mati

"Terakhir ketemulah kami pada tanggal 26 November, tiga hari sebelum bapak meninggal. Bapak sudah bilang, 'Maimunah, saya enggak sanggup lagi. Ceraikan saja. Daripada banyak kali dosa,'," katanya menirukan ucapan Jamaludin.

Rencananya berkas akan didaftarkan ke Pengadilan Agama pada Senin, 22 Desember 2019.

Pada 29 November 2019, di hari pembunuhan, Maimunah berusaha menemui Jamaludian. Namun, sang hakim tidak ada di ruangan.

Maimunah mengatakan, saat akan mengurus perceraian, Jamaludin bercerita bahwa ia memiliki kekayaan mencapai Rp 48 miliar.

Baca juga: Ibu Pembunuh Hakim PN Medan Ingin Anaknya Dihukum Seringan-ringannya, Ini Alasannya

"Jadi waktu mau cerai itu dibilang pokoknya Rp 30 miliar itu berbentuk aset dan Rp 18 miliar itu uang tunai," jelasnya, Minggu (29/12/2019).

Jamaludin berencana membagikan hartanya ke semua anak-anaknya, termasuk anak dari mantan istri pertamanya dan juga anak dari Zuraida.

"Jadi, Bapak berencana bagikan sajalah aset-aset yang ada sama anak-anak. Lalu September akhir tanggal 22 September itu dibilang kalau ngamuk ibu itu (Zuraida) enggak mau dibagikan surat-suratnya."

Baca juga: Pengakuan Anak Kedua Hakim PN Medan: Tiap Malam Jumat JP Main Dam Batu dengan Ayah...

"Jadi surat itu enggak mau dibagikan ibu itu, entah surat tanah atau apalah itu," jelasnya sambil memeragakan ucapan Jamal.

Setelah menjalani sidang di tahun 2020, Zuraida Hanum (41), istri dari Jamaludin (55), Hakim PN Medan, divonis hukuman mati pada Rabu (1/7/2020) karena terbukti menjadi otak pembunuhan suaminya.

SUMBER: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com